9 Oktober 2018
PAINAN-SUMATERA BARAT, 6 Oktober 2018.- Peranan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) kemajuan teknologi TIK salah satunya adalah mempererat persatuan dan kesatuan bangsa. Hal ini tercermin dalam penggunaan perangkat- perangkat teknologi informasi dalam penyebaran berita-berita, khususnya yang berkaitan dengan upaya penyebaran nilai-nilai kebangsaan yang berguna sebagai perekat bangsa dan negara Republik Indonesia.
Berkaitan dengan upaya tersebut, Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informatika (BAKTI) bekerjasama dengan Komisi 1 DPR RI mengadakan acara Seminar Merajut Nusantara bertema “Peran TIK Dalam Membangun Karakter Bangsa Dan Ketahanan Nasional’’ Dalam Rangka Sosialisasi Redesain USO di Hotel Langkisau, Painan, Sumbar. Darizal Basir, Anggota Komisi 1 DPR RI, menjelaskan bahwa para pelaku industri teknologi informasi dan komunikasi harus memiliki kontribusi dalam penanaman rasa cinta tanah air. “Para praktisi dan industrialis TIK harus berkontribusi dalam menumbuhkan rasa kebangsaan” katanya. Para praktisi TIK dapat memberikan sumbangsih rasa cinta tanah air dengan membuat konten-konten yang positif yang akan membentuk karakter positif masyarakat. “Saya juga mengharapkan para praktisi membentuk karakter positif dengan membuat konten-konten positif yang mampu membentuk karakter positif masyarakat dan konten-konten yang membangun kecintaan kepada tanah air” tambahnya.
Pembentukan rasa cinta kepada tanah air melalui peran TIK harus memiliki prasyarat utama yaitu tersedianya jaringan TIK yang memadai ke seluruh pelosok negeri. BAKTI, berkomitmen untuk menyediakan jaringan TIK ke daerah-daerah pelosok. Nonot Harsono selaku Dewan Pengawas BAKTI menjelaskan bahwa kehadiran BAKTI adalah upaya untuk menyatukan negeri melalui TIK. ”BAKTI akan selalu hadir untuk membantu mengatasi kesenjangan telekomunikasi” katanya. Program USO juga memiliki tujuan lain yaitu merekatkan persatuan dan kesatuan bangsa. ”Dengan USO ini, antar kerabat atau masyarakat yang jauh dapat direkatkan, sehingga otomatis merekatkan hubungan sesama masyarakat’’ tambahnya.
TIK juga memiliki peran penting untuk pengembangan perekonomian. Safril,
praktisi pendidikan, menjelaskan bahwa jaringan TIK yang memadai
berkontribusi tinggi untuk pertumbuhan ekonomi suatu negara. ”Jaringan
TIK dapat meningkatkan PDB suatu negara, contohnya Korea yang mampu
meningkatkan PDB negaranya sampai 1%” katanya. Dengan jaringan TIK yang
bagus pula, suatu negara dapat melakukan pengawasan terhadap wilayah
negaranya dengan sangat baik dan pengawasan yang baik atas konten-konten
negatifnya. Jadi, penggunaan perangkat TIK dengan tujuan positif dapat
membentuk karakter yang positif pula dan pada akhirnya meningkatkan
ketahanan nasional suatu negara, serta mejaga persatuan dan kesatuan. (MAN/HUMAS BAKTI)