Natuna, 23 April 2021 -- Menteri Komunikasi dan Informatika RI, Johnny G Plate, hari ini meletakkan batu pertama (ground breaking) pembagunan base transceiver station (BTS) 4G di Desa Kelanga, Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau. Peletakan batu pertama ini menjadi penanda bagi dimulainya pembangunan BTS 4G secara massif di seluruh Indonesia yang direncanakan berjumlah 7904 BTS sampai dengan tahun 2022. Jumlah ini merupakan infrastruktur telekomunikasi yang dibangun pemerintah melalui Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kominfo dengan sumber dana berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dalam rangka mempercepar transformasi digital nasional melalui digitalisasi wilayah-wilayah yang selama ini masih belum tersentuh infratrukturnya.
Dalam peletakan batu pertama ini Menteri Johnny didampingi oleh Direktur Utama BAKTI, Anang Latif; Direktur Infrastruktur BAKTI, Bambang Noegroho; Gubernur Provinsi Kepulauan Riau, Ansar Ahamd; dan Bupati Kepulauan Natuna, Abdul Hamid Rizal.
"Di Kabupaten Natuna sendiri akan dibangun 17 Base Transceiver Station untuk 17 desa, yang didukung nanti dengan kehadiran signal cepat 4G," ujarnya dalam kunjungan kerja di Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau, Kamis (22/04/2021).
Menteri Johnny menjelaskan Pemerintah akan membangun 16 BTS yang berada di 12 desa di Kabupaten Kepulauan, 5 BTS di desa yang berada di Kabupaten Bintan dan di Kabupaten Karimun dibangun 1 BTS untuk satu desa. Meskipun demikian, Menkominfo menyatakan pihaknya akan terus melakukan identifikasi wilayah blankspot yang masih ada.
“(Pembangunan BTS) Itu belum cukup karena masih banyak wilayah yang blankspot. Wilayah-wilayah blankspot yang menjadi identifikasi ini dilakukan melalui proses digitalisasi dari instrumen peralatan yang ada di Jakarta, di Kominfo dan operator seluler," jelas Mnekominfo.
"Kabupaten Kepulauan Natuna adalah salah satu kabupaten di antara beberapa kabupaten di Provinsi Kepulauan Riau yang mendapat tambahan alokasi pembangunan BTS 4G pada tahun 2021-2022. Di Kabupaten Bintan akan dibangun BTS 4G di 5 desa. Di Kabupaten Karimun akan dibangun di satu desa. Di Kepulauan Anambas akan dibangun di 12 desa. Dan di Kabupaten Natuna akan dibangun di 17 desa," rinci Anang Latif, Direktur Utama BAKTI.
“Sesuai arahan Bapak Menkominfo, hanya ada tiga kata untuk pembangunan 7904 BTS 4G oleh pemerintah di seluruh pelosok Indonesia ini, yaitu sukses, sukses, dan sukses. Tak ada opsi untuk gagal,” tutur Anang Latif.
Sebagai gambaran, infrastruktur digital yang telah dibangun Kementerian Kominfo melalui BAKTI secara nasional sampai tahun 2020 adalah sebagai berikut:
Infrastruktur telekomunikasi dan informasi yang dibangun Kementerian Kominfo tersebut sifatnya adalah melengkapi infrastruktur yang telah dibangun oleh operator telekomunikasi swasta maupun BUMN.
Pekerjaan rumah dalam hal pembangunan infrastruktur digital masih banyak. Menurut data, terdapat 12.548 dari 83.218 desa/kelurahan di Indonesia yang belum mendapatkan layanan akses sinyal 4G. Sebanyak 9.113 dari 12.548 desa/kelurahan tersebut masuk dalam wilayah 3T dan 3.435 di antaranya adalah wilayah Non-3T.
Sementara itu, dari 9.113 desa/kelurahan yang masuk dalam kategori wilayah 3T, ada 1.209 di antaranya telah terdapat BTS dengan teknologi 2G atau 3G yang perlu di-upgrade menjadi 4G. Tercatat, 1.096 dari 1.209 desa/kelurahan tersebut merupakan BTS yang dibangun oleh BLU BAKTI dan saat ini sudah selesai di-upgrade menjadi 4G, sedangkan 113 lainnya telah memiliki BTS yang dibangun oleh operator telekomunikasi dan saat ini dalam proses upgrade ke 4G.
Dengan demikian, tersisa 7.904 desa/kelurahan yang belum sama sekali mendapat akses layanan 4G (unserved 4G). Kementerian Kominfo melalui BLU BAKTI akan membangun BTS 4G di 7.904 desa/kelurahan tersebut. Sementara operator telekomunikasi akan membangun BTS 4G di 3.435 desa/kelurahan yang masuk dalam kategori wilayah Non-3T.
BAKTI Kominfo akan melakukan pembangunan BTS di 7.904 desa/kelurahan yang belum sama sekali mendapat akses 4G ini selama dua tahun, yakni di 4.200 desa/kelurahan pada 2021 dan di 3.704 desa/kelurahan pada 2022. Pembangunan ini akan dibagi ke dalam 5 paket, dengan rincian sebagai berikut.
Dalam kunjungan kerja ke Kepulauan Riau ini Menkominfo juga memeriksa persiapan pembangunan pusat data (data center) nasional yang berada di Batam. Menteri Johnny meninjau langsung dan menerima paparan tentang rencana dan progress pembangunan pusat data nasional yang direncanakan ditempatkan di dua lokasi, Barelang dan Nongsa.
Menteri Johnny menyebutkan ada empat daerah yang masuk lokasi prioritas Pembangunan Pusat Data Nasional (PDN). Salah satu daerah yang telah dilakukan peninjauan lahan dan dinilai siap di Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau, ini.
"Jakarta sudah siap, Batam juga di dalam short-list yang prioritas. Ibu Kota Negara baru pasti harus kita bangun. Dan terakhir, kita sedang melakukan telaah akhir, dan Labuan Bajo mempunyai potensi besar menjadi pusat data nasional keempat nasional," jelasnya usai meninjau calon lokasi lahan pembangunan PDN di Nongsa Digital Park, Batam.
Pembangunan pusat data nasional juga merupakan salah satu pilar penting dalam program percepatan transformasi digital yang diinstruksikan oleh Presiden Joko Widodo.
Dalam kunjungan ini Menteri Johnny didampingi oleh Direktur Jenderal APTIKA Kominfo, Semmuel A Pangerapan, dan Direktur Utama BAKTI, Anang Latif. ***