Operasional kantor : Senin - Jumat Pkl. 08.00 - 17.00 WIB, online Senin - Jumat 24 jam
Tanggal
23 02-22
54

Menkominfo Kunjungi Pembangunan Stasiun Bumi Satelit SATRIA di Kabupaten Kupang

berita-1

Kupang, 23 Februari 2022 – Menteri Komunikasi dan Informatika, Johnny G Plate, hari ini di Kabupaten Kupang mengunjungi lokasi yang direncanakan sebagai stasiun bumi (gateway) dari satelit multifungsi pemerintah, SATRIA, yang sedang dibangun oleh Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kominfo. Stasiun bumi ini merupakan satu dari sebelas titik stasiun bumi yang tersebar di seluruh Tanah Air, yaitu di Batam, Cikarang, Banjarmasin,Tarakan, Pontianak, Kupang, Ambon, Manado, Manokwari, Timika dan Jayapura. Cikarang akan menjadi lokasi untuk Stasiun Pusat Pengendali Satelit Primer, Network Operation Control, dan Gateway Proyek SATRIA, dengan backup di stasiun bumi Banjarmasin.

Stasiun Pusat Pengendali Satelit Primer berfungsi sebagai stasiun pusat pengendali dan pengawas alur pergerakan satelit. Network Operation Control (NOC) berfungsi untuk mengawasi, mengendalikan serta mencatat aktivitas jaringan yang sedang berlangsung untuk memastikan semuanya berjalan sesuai standar dan rencana yang telah ditentukan. Sedangkan gateway satelit (juga disebut sebagai teleport atau hub) adalah stasiun bumi yang mengirimkan data ke/dari satelit ke local area network.

Pembangunan stasiun bumi menunjukkan bahwa proyek ini terus berjalan sesuai dengan tahapan yang direncanakan, meskipun situasi monbilitas sangat dibatasi akibat pandemi Covid-19. Stasiun bumi sekaligus Stasiun Pusat Pengendali Satelit Primer, Network Operation Control dan Gateway Proyek SATRIA yang berlokasi di Cikarang, Jawa Barat, sendiri sudah dilaksanakan peletakan batu pertama atau ground breaking pada tanggal 18 Agustus 2021 lalu.

Saat ini kemajuan konstruksi pondasi gateway SATRIA di Kupang telah mencapai 50%. Kemajuan konstruksi gedung telah mencapai 39%.  Panel-panel dan kabel-kabel catu daya sedang dalam tahap pengadaan. Sedangkan sambungan Listrik  dari PLN  sedang menunggu instalasi.

"Kita memiliki roadmap pembangunan satelit yang jelas. Saat ini kita sudah menyiapkan pembangunan hot backup satellite yang akan berkapasitas sampai 50000 Gbps dan akan menjadi satelit terbesar di Asia. Sementara SATRIA-1 merupakan satelit nomor 5 terbesar di dunia," tutur Menteri Johnny.

"Semua itu belum cukup jika mengingat kebutuhan Indonesia. Maka BAKTI Kominfo juga sudah menyiapkan rencana untuk SATRIA-2. Saya sudah minta izin kepada Presiden akhir bulan ini dan awal bulan depan untuk mengunjungi Eropa. Saya, antara lain, akan ke Prancis untuk melanjutkan pembicaraan persiapan pembangunan SATRIA-1 dan kemudian ke Inggris untuk membicarakan pembangunan satelit SATRIA-2," papar Menkominfo.

“Menjadi suatu kebanggaan tersendiri bagi kami rakyat Kabupaten Kupang atas penempatan stasiun bumi Satelit SATRIA di tanah ini. Sekaligus menegaskan adanya perhatian yang luar biasa dari pemerintah pusat kepada Kabupaten Kupang khususnya di bidang komunikasi dan Informatika,” tutur Bupati Kupang, Drs Korinus Masneno. “Kami mempunyai harapan yang sama bahwa kehadiran satelit ini akan memperkuat jaringan internet bukan saja di wilayah Kabupaten Kupang atau di Nusa Tenggara Timur, namun juga di seluruh Indonesia.”

“Kami berharap bahwa pembangunan stasiun bumi di Kupang ini akan mendorong Indonesia menuju digital society dengan cara menghubungkan seluruh wilayah di Indonesia yang selama ini terpencil dan tidak mendapatkan akses internet. Kupang merupakan daerah strategis yang potensial dan memiliki infrastruktur yang kami butuhkan. Kami juga berharap dengan gateway di Kupang ini akan mendorong kaum muda di Kupang untuk terjun ke dalam masyarakat informasi,” harap Senior VP Pembangunan Satelit PT SNT, Johanes Indri Priatmodjo.

Proyek KPBU Satelit Multifungsi yang disebut dengan Satelit Republik Indonesia (“SATRIA”) ini merupakan salah satu bentuk upaya dari Kementerian Komunikasi dan Informatika dalam menuntaskan minimnya konektivitas pada layanan publik pemerintahan, khususnya di daerah Tertinggal, Terdepan, dan Terluar (“3T”) dan Perbatasan. Terdapat lebih kurang 150.000 titik layanan publik yang terdiri atas sarana pendidikan, pemerintah daerah, administrasi pertahanan keamanan, dan fasilitas kesehatan di seluruh wilayah Indonesia yang akan dilayani oleh satelit ini. Kondisi geografis Indonesia yang cukup menantang dalam penyediaan jaringan terestrial merupakan alasan utama sehingga teknologi satelit menjadi solusi yang tepat-guna dalam mengentaskan kesenjangan akses internet pitalebar.

Proyek ini dibangun dengan skema KPBU (Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha) dengan Konsorsium PSN sebagai pemenang lelang yang dilaksanakan pada 26 April 2019. SATRIA akan memiliki kapasitas 150 Gbps yang menggunakan teknologi High Throughput Satellite (HTS) dengan frekuensi Ka-Band. Adapun perusahaan manufaktur satelit yang terlibat adalah Thales Alenia Space, dan menggunakan launcher dari Space-X yaitu Falcon 9-5500. Sedangkan untuk slot orbit menggunakan administrator Indonesia dari operator PSN.

Hadir juga dalam acara ini Bupati Kupang, Drs Korinus Masneno, Msi; Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi NTT, Drs Aba Maulaka; Kapolres Kupang, AKBP  FX Irwan Arianto, Senior VP Pembangunan Satelit PT SNT, Johanes Indri Priatmodjo; dan Senior VP Pembangunan Ruas Bumi PT SNT, Hary Nugraha. ***

 

 

Fadhilah Mathar

Direktur Sumber Daya dan Administrasi

BAKTI Kominfo

humas@baktikominfo.id

Artikel Media

Siaran Pers