Jakarta, 12 April 2021 – Menteri Komunikasi dan Informatika RI hari Senin, 12 April, mengunjungi Kabupaten Flores Timur yang minggu lalu mengalami musibah bencana alam dan tanah longsor. Selain meninjau distribusi bantuan yang telah dikirimkan minggu lalu, Menteri Johnny juga ingin memastikan jaringan telekomunikasi dan internet di daerah bencana terjamin kelangsungannya.
Menteri Johnny mendarat ke Larantuka dan kemudian melanjutkan kunjungan dengan helikopter menuju ke Desa Nellelamadika, Kecamatan Ile Boleng di Adonara Timur. Di Desa Nellelamadika Menteri Johnny melihat jejak-jejak kerusakan akibat banjir dan tanah longsor dan berdialog dengan pengungsi.
Perjalanan Menkominfo kemudian dilanjutkan menuju ke Pulau Lembata. Di tempat ini Menteri Johnny mengunjungi Posko Selandoro dan Kantor Desa Lewoleba.
Dalam kunjungan tersebut, Menkominfo didampingi oleh Direktur BAKTI, Anang Latif dan Bupati Flores Timur, Antonius Hadjon.
Melalui Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kominfo telah dikirim tim untuk merelokasi akses internet perangkat satelit (VSAT) untuk ditempatkan di lokasi pengungsian di Lembata dan Flores Timur. VSAT ini akan menyediakan akses internet agar memudahkan koordinasi dan komunikasi masyarakat terdampak banjir besar dan juga para relawan, aparat, dan pemerintah daerah.
Selain infrastruktur tersebut, BAKTI menyediakan juga 40 unit ponsel satelit atau satphone. Berdasarkan pengalaman-pengalaman mitigasi kebencanaan sebelumnya, BAKTI mengantisipasi sulitnya akses telekomunikasi dengan memanfaatkan teknologi satphone ini.
"Selain ingin menyampaikan bela sungkawa, saya juga ingin memastikan bahwa infrastruktur telekomunikasi di NTT dapat pulih dan berfungsi kembali. Dari sisi infrastruktur telekomunikasi, di Nusa Tenggara Timur terdapat 2794 BTS aktif. Dari jumlah tersebut, 450 BTS terdampak dan belum berfungsi dengan baik. Sejumlah 444 di antaranya milik operator seluler," papar Menkominfo. "Sedangkan BTS milik BAKTI Kominfo yang masih down ada 6 dari 156 BTS."
"Sebagian besar penyebab matinya BTS adalah karena ketiadaan listrik. Kita sudah coba menggunakan genset namun itupun sangat bergantung kepada pasokan bahan bakar," terang Menkominfo. "Pemerintah dan operator seluler sudah mengupayakan perbaikan sesegera mungkin dengan berkolaborasi dengan pihak-pihak lain yang berkaitan dengan pasokan catu daya."
"Untuk tower yang roboh dan hanyut, jumlahnya ada 6, tentu saja dibutuhkan pembangunan kembali. Nanti kita akan sesuaikan pembangunan kembali dengan rencana relokasi penduduk terdampak. Sepertinya relokasi yang disiapkan juga tidak terlalu jauh jarak dari lokasi sebelumnya," papar Menteri Johnny.
"Sampai tahun ini, Kominfo menyediakan 1333 akses internet di NTT. 130 di antaranya masih down karena masalah catu daya. Dalam situasi seperti ini BAKTI merelokasi beberapa akses internet ke daerah-daerah terdampak untuk memprioritaskan koordinasi tanggap bencana," papar Menkokinfo.
"Selain itu, Kominfo melalui BAKTI juga mendistribusikan 40 buah telepon satelit untuk daerah-daerah bencana di NTT. Dengan telepon satelit diharapkan pemerintah daerah dapat tetap melakukan komunikasi dan koordinasi meski jaringan telekomunikasi teresterial belum pulih," terang Menteri.
Rincian distribusi ponsel satelit adalah: Kabupaten Alor (5 unit), Kabupaten Malaka (2 unit), Kabupaten Lembata (11 unit), Kabupaten Flores Timur (5 unit), Pulau Adonara (7 unit), dan 10 sisanya unit diberikan langsung ke pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur.
"Kedatangan saya juga untuk memastikan bahwa pembangunan infrastruktur TIK (teknologi informasi dan komunikasi) tetap dapat berlangsung, termasuk di NTT. Kejadian ini tidak menghentikan upaya kita tersebut, bahkan mendorong untuk lebih fokus membangun," tegas Menteri Johnny. "Pada tahun 2021 akan kita bangun 421 BTS 4G di NTT, dalam rangka untuk terus mendorong transformasi digital."
Selain bantuan berbagai infrastruktur telekomunikasi tersebut, beberapa hari setelah musibah BAKTI juga mengirimkan tim bantuan kemanusiaan dengan membawa logistik berupa:
Seluruh bantuan tersebut telah dikirim ke Kabupaten Bima (NTB), Kabupaten Alor, Kabupaten Malaka, Kabupaten Flores Timur, dan Kabupaten Lembata (NTT).***