Sektor telekomunikasi di Indonesia terus dikembangkan untuk memberikan kelancaran dalam berkomunikasi bagi seluruh rakyat. Luasnya wilayah Nusantara, ditambah dengan adanya perairan membuat beberapa wilayah sulit untuk dijangkau sinyal. Untuk menyiasatinya, pemerintah terus berupaya untuk menemukan teknologi yang dapat membawa perubahan. Salah satunya adalah dengan dibuatnya sebuah proyek yang disebut Palapa Ring dari Kemenkominfo. Proyek yang dimulai dengan penandatanganan konsorsium pada 5 Juli 2007 ini ditujukan untuk pembangunan jaringan serat optik di Kawasan Indonesia Timur (KIT).
Penandatangan tersebut melibatkan tujuh operator telekomunikasi Indonesia. Diantaranya PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk, PT. Infokom Elektrindo, PT. Excelcomindo Pratama Tbk, PT. Bakrie Telecom Tbk, PT. Macca System Infocom, dan PT. Powertek Utama Internusa. Proses pembangunan serat optik telah dimulai pada tahun 2008 dengan panjang serat mencapai 10.000 kilometer dan memakan biaya hingga Rp 4 triliun.
Diharapkan dengan adanya penemuan ini dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat hingga ke pelosok sekalipun. Berikut informasi lebih detail mengenai teknologi tersebut:
Apa Itu Palapa Ring?
Palapa Ring merupakan sebuah proyek pembangunan jaringan serat optik nasional yang ditujukan untuk memperbaiki sistem telekomunikasi di Indonesia. Serat optik ini akan menjangkau 34 provinsi, 440 kota/kabupaten di seluruh Indonesia dengan total panjang kabel laut mencapai 35.280 kilometer dan kabel di darat sepanjang 21.807 kilometer. Jaringan ini menggunakan serat optik pita lebar yang berbentuk cincin yang mengitari tujuh pulau, yaitu Sumatera, Jawa, Kalimantan, Nusa Tenggara, Sulawesi, Maluku, dan Papua. Serta menggunakan delapan jaringan penghubung dan satu cincin besar yang mengelilingi Indonesia, baik lewat daratan maupun dasar laut.
Manfaat Palapa Ring
Selain memperlancar komunikasi, Palapa Ring diharapkan membawa beberapa manfaat bagi pembangunan Indonesia. Di antaranya adalah sebagai berikut:
Palapa Ring dibagi menjadi tiga wilayah, yakni barat, tengah, dan timur. Untuk Palapa Paket Barat sudah selesai pada 11 Maret 2018 lalu dan sudah dilakukan pengujian kecepatan internet di salah satu landing point di daerah Pantai Palapa, Singkawang. Pengujian dilakukan menggunakan aplikasi Speedtest yang terpasang pada ponsel Android. Hasilnya menunjukkan kecepatan internet tersebut mencapai lebih dari 30 Mbps menggunakan WiFi publik yang terhubung dengan jaringan Palapa Ring.
Sedangkan untuk keseluruhan proyek di bagian tengah dan timur saat ini sedang dalam proses pembangunan dan direncanakan akan selesai pada akhir tahun 2018. Kemudian untuk pengoperasiannya dijadwalkan mulai tahun 2019. Selain memperlancar komunikasi, jaringan ini juga akan membuat akses internet lebih cepat. Kecepatan internet yang dipatok mencapai 10 Mbps di wilayah pedesaan dan 20 Mbps di perkotaan. Dengan begitu semua masyarakat Indonesia pun bisa mendapatkan kemudahan dalam komunikasi yang akan berimbas pada perkembangan di segala sektor.