Anda mungkin sudah sangat hafal dengan perangkat hard disk yang ada pada komputer. Bagaimana dengan teknologi RAID, apakah Anda juga mengetahuinya? Teknologi ini sangat berkaitan erat dengan hard disk, tapi bagi sebagian orang mungkin masih terdengar asing. Artikel ini akan membahas seputar teknologi RAID berupa pengertian beserta level-levelnya. Berikut ulasannya untuk Anda:
Menurut Wikipedia, RAID atau Redundant Array of Independent Disks adalah teknologi di dalam penyimpanan data komputer yang digunakan untuk mengimplementasikan fitur toleransi kesalahan pada media penyimpanan komputer (khususnya hard disk). Teknologi RAID menggunakan cara penumpukan data menggunakan perangkat lunak dan unit perangkat keras RAID yang terpisah.
Sejak diperkenalkan pertama kali oleh Randy Katz, Garth A. Gibson, dan David A. Patterson dari University of California, Berkeley, Amerika Serikat pada 1987, Raid dibagi dalam beberapa skema yang disebut RAID Level. Awalnya hanya ada lima buah level, tapi terus mengalami perkembangan dengan menggabungkan beberapa level yang berlainan dan hingga kini terdapat tujuh level. RAID menggabungkan beberapa hard disk menggunakan perangkat keras dan perangkat lunak khusus.
Contohnya saja bila komputer yang Anda gunakan menggunakan sistem operasi Windows, maka hanya muncul drive C saja pada RAID komputer Anda. Namun bila konfigurasi RAID tidak digunakan, maka akan muncul drive C, D, E, atau bahkan lebih dari itu di mana satu drive hanya untuk satu hard disk. Banyaknya drive yang muncul ini tergantung pada banyaknya hard disk yang dipakai pada perangkat komputer.
Tujuan dari penggunaan teknologi RAID adalah untuk keamanan data dan kecepatan pada server saja. Agar bisa melakukan konfigurasi diperlukan sebuah RAID card terpisah dengan harga yang sangat mahal. Namun kini Intel telah menyisipkan fitur RAID controller ke dalam chipset ICHxR, sehingga teknologi ini bisa digunakan lewat onboard controller pada motherboard.
Prinsip dasar RAID ada dua, yaitu mirroring dan stripping. Berikut adalah penjelasannya:
Sesuai dengan namanya yang berarti ‘mencerminkan’, prinsip mirroring akan melakukan penyalinan data di hard disk lain dengan isi yang sama persis secara realtime. Tujuan dari prinsip ini adalah untuk keamanan data itu sendiri. Namun kelemahan dari prinsip mirroring adalah memakan kapasitas hard disk. Contohnya saja bila Anda memiliki 3 x hard disk berukuran 20 GB yang di-mirroring, maka artinya Anda memiliki total 20 GB data dan 20 GB data mirror sehingga totalnya menjadi 40 GB.
Prinsip stripping adalah membagi kinerja antara dua atau lebih hard disk untuk mengolah sebuah data di saat yang sama. Contohnya saja saat Anda menyimpan data sebesar 2 GB di 2 hard disk yang di-stripping, maka masing-masing hard disk akan menyimpan data sebesar 1 GB. Prinsip ini juga berlaku pada saat loading data di mana dua hard disk akan bekerja bersama-sama untuk membaca data, sehingga prosesnya pun jadi lebih cepat. Sayangnya prinsip stripping memiliki kekurangan yaitu bila salah satu array hard disk macet, maka sebagian data yang disimpan di hard disk lain jadi ikut tidak bisa dibaca.
Seperti yang sudah disinggung di atas bahwa teknologi RAID memiliki beberapa level. Berikut ini adalah level-level dalam RAID:
Demikianlah penjelasan singkat mengenai teknologi RAID yang perlu untuk Anda ketahui. Apakah Anda tahu perangkat komputer Anda menerapkan level RAID yang mana? Artikel ini dapat membantu Anda untuk mengetahuinya. Semoga membantu!