12 September 2018
SOREANG (BANDUNG), 10 September 2018 – Kemajuan teknologi informasi, memberikan perubahan terhadap seluruh aspek kehidupan, mulai dari munculnya internet dengan segala aplikasi yang mempermudah orang saat beraktifitas di dalam hingga di luar rumah. Mempermudah orang untuk berinteraksi dengan orang lain di belahan bumi yang berbeda. Namun, kemajuan teknologi menuntut orang harus cerdas dalam menggunakannya.
Menyadari pentingnya kecerdasan dalam “berselancar” di dunia maya, Komisi 1 DPR RI bersama dengan BAKTI (Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi) mengadakan Seminar Sosialisasi Redesain USO bertema “Cerdas Menggunakan Internet.” Adapun pembicara yang dihadirkan yakni Anggota Komisi 1 DPR RI Yadi Sri Mulyadi, Direktur Layanan TI Masyarakat dan Pemerintah BAKTI Danny Januar Ismawan, dan Manager Bukalapak.com Ade Setiadi Truna serta dipandu oleh Kamal Nuryadin sebagai moderator.
Penggunaan internet di Indonesia, kini sudah merambah hingga ke wilayah pelosok. Semakin banyak pengguna internet di kalangan masyarakat baik anak-anak, remaja maupun dewasa dan orang tua, berbagai konten yang ada di dalamnya pun beraneka ragam. Anak dan remaja menjadi golongan yang masih memiliki keterbatasan dalam mengakses situs-situs tertentu, berbeda dengan dewasa dan orang tua. Karena adanya kategori usia yang berbeda tersebut, komisi 1 DPR RI mendorong Kementerian Kominfo untuk melakukan pengawasan terhadap situs-situs yang berkonten negatif atau porno. ”Kami berkoordinasi dengan Kominfo untuk pengawasan situs-situs negatif, serta bekerjasama dengan Kepolisian Republik Indonesia untuk bersinergi dalam proses penegakan hukum apabila ditemukan pelanggaran hukum dalam pemanfaatan internet,” ungkap Yadi.
Animo masyarakat untuk “berselancar” di dunia maya nampaknya tidak diikuti dengan animo untuk “berselancar” secara positif. Sebagian besar pengguna dunia maya di Indonesia memanfaatkan internet untuk mengakses platform sosial media. Danny menjelaskan bahwa sosial media di Indonesia merupakan platform mayoritas yang sering diakses. “Sosial media merupakan layanan yang paling banyak digunakan untuk bermain internet, kami sebagai bagian dari pemerintah yakni Kementerian Kominfo menyayangkan layanan tersebut digunakan untuk hal-hal yang negatif,” cerita Danny.
Hal-hal negatif yang dimaksudkan, lanjut Danny meliputi, penyebaran berita hoaks untuk menjatuhkan karir orang lain serta isu-isu SARA (Suku, Agama, Ras dan Antar golongan). “Seharusnya masyarakat dapat menghindari isu SARA dan mengajak masyarakat untuk memperkuat persatuan bangsa. Saya mengajak rekan-rekan pelajar untuk memfilter isu-isu SARA karena sangat berbahaya untuk persatuan bangsa dan mengajak untuk membuat konten positif,’’ tambah Danny.
Sementara itu, menurut penggiat bisnis berbasis internet atau yang dikenal dengan sebutan bisnis online shop mengatakan marketing online sudah semakin maju hal ini ditunjukkan dengan munculnya berbagai aplikasi belanja online. Bisnis demikian, menurut Ade yang bekerja di salah satu perusahaan perbelanjaan daring di Indonesia bukalapak.com telah membantu banyak orang untuk meningkatkan taraf kehidupan ekonominya, khususnya para masyarakat kecil yang memiliki skala usaha mikro dan kecil. “Seperti ketika bukalapak.com didirikan, kami berkomitmen untuk memberikan kemudahan dalam berusaha dan ingin memberikan keuntungan untuk semua mitra-mitra kami, khususnya para pelaku usaha mikro, kecil dan menengah,” katanya.
Manajemen bukalapak.com, tambah Ade, berkomitmen untuk terus memajukan skala bisnis pelaku usaha kecil menengah (UKM) dengan membentuk tim untuk melakukan pencarian UKM yang potensial. “Selain itu, kami juga membantu untuk pengembangan usaha dengan pemberian konseling dalam melakukan teknik penjualan, seperti asistensi pengemasan kue-kue dengan kemasan yang menarik di mata buyers sehingga dapat membantu penjualan dan meningkatkan pendapatan,’’ tutur Ade.
Semua usaha tersebut diharapkan dapat memberikan kontribusi positif bagi para pelaku UKM. (MAN/HUMAS BAKTI)