Cyber bullying atau penindasan di dunia maya menjadi bentuk kejahatan yang kini sering terjadi. Kemudahan dalam mengakses internet disertai dengan pemahaman yang kurang membuat kasus ini semakin meningkat. Kebanyakan pelaku maupun korban adalah anak dan remaja yang belum bisa memakai internet secara bijak. Peranan dari orang tua pun sangat penting untuk melawan hal ini. Bagaimanakah cara melawan cyber bullying yang bisa dilakukan oleh orang tua? Simak informasinya berikut ini:
Hal utama yang harus dilakukan saat mengalami penindasan adalah mengabaikan serangan. Beri tahu anak untuk tidak membalas atau menanggapi apapun yang dilakukan si pelaku, baik itu tulisan, komentar, maupun konten negatif yang ditujukan pada dirinya.
Memang bukan hal yang mudah untuk bisa menahan diri dari serangan seseorang dan pasti ada rasa ingin melawan. Namun justru dengan melawan, maka si pelaku akan lebih senang melihatnya. Ia menganggap bahwa umpannya untuk memancing kemarahan berhasil, sehingga ia merasa puas.
Sedih, marah, malu, cemas, dan takut menjadi sikap yang sangat wajar dialami oleh anak yang menjadi korban cyber bullying. Efeknya bisa ia tidak mau ke sekolah ataupun keluar rumah karena takut bertemu orang lain. Maka sebagai orang tua, Anda harus selalu mendampingi anak dan berusaha membangkitkan rasa percaya dirinya kembali. Beri tahu bahwa ia bukanlah satu-satunya orang yang mendapatkan perilaku serupa dan hal tersebut bisa terjadi pada siapa saja.
Jelaskan juga kalau memang ada orang-orang jahat yang menggunakan internet untuk menindas orang lain. Katakan padanya kalau Anda akan selalu ada untuknya dan melindunginya. Namun jangan pernah menyudutkan atau menyalahkannya, misalnya dengan bertanya: “Kamu sudah berbuat apa sampai dia menindasmu seperti ini?”. Sebab meskipun anak pernah melakukan kesalahan, tapi tindakan cyber bullying tetap tidak boleh dilakukan.
Dengan membangun kepercayaan diri anak, maka ia tidak akan merasa terpuruk. Bila memang diperlukan, Anda bisa mengajak anak untuk bertemu psikolog guna memantau kondisi mentalnya.
Mengabaikan bukan berarti tidak bertindak. Tak perlu menunggu penindasan berlangsung lama, Anda bisa segera mengumpulkan bukti-bukti kekerasan yang diterima anak. Bentuk penindasan sekecil apapun bisa dijadikan sebagai barang bukti. Mungkin pada beberapa kasus langkah ini sulit dilakukan, karena banyak anak merasa ketakutan dan justru menghapus semua bukti yang didapatkannya.
Untuk itu Anda menenangkan anak dan beri tahu bahwa mengumpulkan semua bentuk penindasan dapat dijadikan barang bukti. Bila sudah mendapatkan bukti yang cukup, segera laporkan kepada pihak yang berwenang dalam mengatasi masalah ini, bisa kepala sekolah atau polisi supaya pelaku mendapatkan hukuman dan merasa jera.
Sebelum menimpa anak kesayangan Anda, ada baiknya Anda sebagai orang tua melakukan pencegahan kasus cyber bullying ini. Berikut beberapa langkah pencegahan yang bisa Anda lakukan:
Banyak kasus cyber bullying berakibat fatal hingga menyebabkan anak depresi dan bunuh diri. Hal ini dikarenakan rasa acuh dari orang tua yang terlalu sibuk dengan kegiatannya. Jangan sampai hal buruk menimpa anak Anda. Jadilah orang tua yang peduli dan selalu mengawasi perilaku anak tanpa harus mengekang atau mengaturnya. Semoga artikel ini dapat bermanfaat bagi Anda dan selamat mencoba tips di atas!