1 Agustus 2018
Hal ini menghambat telekomunikasi warga yang terkena bencana ke keluarga mereka yang sedang menunggu kabar sanak keluarganya yang tertimpa bencana. Keterbatasan tersebut mendorong pemerintah setempat untuk mengambil tindakan penting ke pusat. “Segera setelah laporan yang kami berikan ke pusat, kemarin Selasa (31/7) tim BAKTI meninjau dan langsung memasang peralatannya ke wilayah kami. Dengan adanya bantuan BAKTI tersebut, warga mulai dapat menghubungi keluarga mereka. Kami sangat mendukung program BAKTI, Indonesia Merdeka Sinyal 2020. Harapan kami semoga program tersebut berjalan lancer,” tambah Yasa.
Dihubungi secara terpisah via sambungan telepon selular, Kadis Kominfo Lombok Timur Ridatul Yasa menghaturkan rasa terima kasihnya terhadap BAKTI KOMINFO karena telah membangun fasilitas layanan akses internet portable di wilayahnya yang sempat hilang sinyal selama beberapa jam pasca bencana alam. “Pada tanggal 29 Juli 2018, gempa bumi melanda wilayah kami pukul tujuh pagi. Dua jam lamanya sinyal hilang, kemudian muncul kembali namun lemah,” terang Yasa.
“Dengan partisipasi BAKTI, kami harapkan permasalahan telekomunikasi di wilayah bencana dapat terselesaikan dengan baik, dan warga dapat memanfaatkan sarana yang telah kami sediakan untuk dapat menghubungi sanak keluarganya yang sedang menantikan kabar mereka,” jelas Anang.
Adapun kecepatan akses internet yang dipasang tersebut, lanjut Anang, mencapai kecepatan 8Mbps. Selain pemasangan empat titik sinyal wifi portable, BAKTI juga menaikkan sementara kapasitas/bandwidth tiga titik layanan akses internet eksisting di wilayah yang terkena dampak gempa dari 2 Mbps menjadi 5 Mbps. Tiga lokasi yang dimaksud meliputi: SMKN 1 Sambelia Desa Sambelia, Kecamatan Sambelia, Kabupaten Lombok Timur; Balai Latihan Kerja (BLK) Internasional Lombok Timur, Kelurahan Lenek Jaya, Kecamatan Aikmel, Kabupaten Lombok Timur; dan SMPN Satap 5 Bayan Kelurahan Akar-Akar, Kecamatan Bayan, Kabupaten Lombok Utara.
Direktur Utama BAKTI Anang Latif menuturkan bencana alam yang menimpa Lombok mendorong BAKTI sebagai perpanjangan tangan pemerintah untuk membangun sarana telekomunikasi di wilayah bencana dengan memasang layanan akses internet portable di empat lokasi yakni satu posko di Desa Madayin, Kecamatan Sambelia, Kab Lombok Timur serta satu posko lain di Sembalun, Lombok Timur. “Dua lokasi lainnya baru kami pasang hari ini (Rabu, 1/8) di Kantor Desa Sambik Elen, Lombok Utara dan di Kantor Kecamatan Bayan, Lombok Timur,” ujar Anang di Wisma Kodel Lantai 6.
JAKARTA, 1 Agustus 2018 – Musibah bencana alam yang terjadi di Lombok Nusa Tenggara Barat pada 29 Juli 2018 lalu, berdampak pada kerusakan di sarana telekomunikasi khususnya di wilayah Lombok Timur dan Lombok Utara. Kerusakan yang terjadi, mendorong Pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) melalui Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) untuk membangun sarana telekomunikasi di wilayah tersebut dengan menggelar layanan akses internet VSAT portable.
Selain meminta dukungan peralatan dari BAKTI, pemerintah setempat juga mengajukan permintaan bantuan sarana telekomunikasi kepada operator seluler Telkomsel dan XL. Bantuan yang diajukan berupa permintaan Compact Mobile BTS (COMBAT) untuk memperkuat sinyal operator seluler di wilayah bencana. Adanya COMBAT, cukup efektif sebagai penguat jaringan telekomunikasi seluler di wilayah bencana. (KEY/HUMAS BAKTI)