Anggota Komisi I DPR RI, Gavriel Novanto, meninjauu program akses internet BAKTI Komdigi di Kabupaten Kupang dan Kabupaten Timor Tengah Utara, Nusa Tenggara Timur, 20-21 November 2024. Selain itu, Gavriel juga mendampingi Plt Direktur Sumber Daya dan Administrasi BAKTI Komdigi, Tri Haryanto, menyerahkan secara simbolis akses internet di beberapa gereja dan sekolah.
HARI 1
Dalam kunjungan ke Puskesmas Oelbiteno, Gavriel berdialog dengan dokter dan para pegawai puskesmas yang melaporkan kebutuhan mendesak akses sinyal telekomunikasi dan internet. Layanan BAKTI AKSI, nama akses internet yang dibangun BAKTI, menjadi satu-satunya alternatif untuk menyelenggarakan operasional sehari-hari yang membutuhkan jaringan internet.
“Di puskesmas tadi kami menemukan kebutuhan penting untuk koneksi internet yang selama ini sudah didukung oleh BAKTI dan telah lama dibangun. Hanya saja saya minta agar BAKTI mengatasi kendala-kendala yang terjadi. Dan Direktur BAKTI sudah berkomitmen untuk mengatasi kendalanya, terutama bandwidth , mungkin karena memang kehadiran koneksi ini sangat penting,” tutur Gavriel Novanto.
“Sedang di SMPN 6 Nunbaun tadi kami mendampingi Plt Direktur SDA BAKTI, menyerahkan perangkat dan akses internet karena sama sekali tidak ada sinyal dan internet. Kasihan jika saat belajar dan ujian yang berbasis komputer, para siswa harus mencari aksesnya di tempat lain. Demikian juga untuk Gereja GMIT Imanuel, kami juga melihat serah terima simbolis akses internet yang dapat digunakan untuk kepentingan pewartaan secara digital,” lanjut Gavriel.
Kunjungan hari pertama di lingkup Kabupaten Kupang ini diakhiri dengan pengamatan ke stasiun bumi untuk satelit SATRIA-1 di Bolok. Pada kesempatan ini anggota Komisi I DPR RI tersebut mendapatkan penjelasan dari Supra Riyadi, Direktur Operasi PT Satelit Nusantara Tiga, tentang fungsi stasiun bumi dalam konteks layanan internet melalui satelit SATRIA-1.
“Kami sebagai anggota DPR melakukan fungsi pengawasan. Setelah sukses diluncurkan, kami juga harus terus mengawasi anggaran yang sudah ditentukan oleh negara, apakah digunakan dengan baik. Dan hari ini kami melihat bahwa pemanfaatan sejauh ini, apa yang sudah dikerjakan oleh BAKTI Komdigi dan penyedia sudah sangat baik,” tutur Gavriel.
Gavriel juga menjawab pertanyaan media tentang masalah kekurangan akses internet di Kabupaten Kupang dan sekitarnya. “Bukan hanya internet, namun akses sinyal juga masih terkendala. Nanti kami akan mengoordinasikan agar lebih banyak lagi menara-menara BTS (base transceiver station) yang didirikan di daerah-daerah terpencil di Nusa Tenggara Timur ini. Untuk akses-askes internet yang sudah dikirimkan dan disetujui, hanya butuh seminggu untuk dirampungkan pengerjaannya,” papar Gavriel.
HARI 2
Kunjungan hari kedua dilakukan di Kawasan Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), perjalanan jalan darat sepanjang 9 jam perjalanan pulang pergi dari Kupang.
Lokasi kunjungan pertama di TTU adalah di SMPN Oelneke. Para siswa, guru, dan para pejabat serta tokoh Masyarakat menyambut dengan antusias.
“Kunjungan ini merupakan sebuah penghormatan besar bagi kami, pemerintah daerah, Masyarakat, dan khususnya generasi muda di TTU. Menjadi momentum penting untuk dapat meninjau langsung akses layanan internet BAKTI Komdigi yang sudah disediakan bagi peningkatan layanan publik. Internet BAKTI merupakan salah satu wujud komitmen bersama dalam mengurai kesenjangan akses informasi khususnya di daerah terpencil seperti di Kabupaten TTU ini, yang masih menghadapi banyak tantangan dalam hal infrastruktur telekomunikasi dan internet. Kami berharap kunjungan ini dapat memberikan gambaran nyata tentang potensi dan kebutuhan daerah kami sebagai landasan untuk membuat Keputusan-keputusan strategi ke depan,” sambut Pj Bupati TTU yang disampaikan oleh Kepala Dinas Komdigi, Kristoforus Ukat.
“Ini merupakan momen yang penting bahwa kitab isa hadir langsung, membersamai Bapak Gavriel, sebagai anggota Komisi I DPR RI dengan fungsi pengawasan Beliau. Bersama-sama kita, sejalan dengan Arahan Bapak Presiden, untuk dapat mengurangi kesenjangan digital melalui sektor pendidikan, layanan Kesehatan, fasilitas keamanan, pariwisata, dan sebagainya. Kami mohon agar fasilitas-fasilitas yang disediakan oleh pemerintah ini dirawat dan digunakan sebaik-baiknya untuk kegiatan positif. Mengenai bandwidth yang masih selalu terasa kurang, untuk momen-momen penting seperti ANBK, bisa bersurat agar kami bisa tingkatkan secara temporer. Karena memang membutuhkan yang banyak, namun kapasitas harus dibagi-bagi,” jelas Tri Haryanto, Plt Direktur Sumber Daya dan Administrasi, BAKTI Komdigi.
Gavriel juga mengunjungi Pos Lintas Batas Negara Nino, Satgas Pengamanan Perbatasan RI- Republik Demokratik Timor Leste (RDTL) di Desa Inbate, Kecamatan Bikomi Nilulat, Kabupaten TTU.
Selain mendampingi penyerahan bantuan dari BAKTI Komdigi, Gavriel juga berdialog dengan para prajurit dan masyarakat setempat.
“Memang masih banyak kekurangan dalam pelayanan akses internet ini, terutama dalam hal bandwidth. Namun layanan pemerintah melalui BAKTI Kominfo ini sudah merupakan langkah yang sangat maju, terutama untuk daerah-daerah blankspot seperti di perbatasan ini. Ke depan, kami akan mengoordinasikan untuk tingkatkan lagi agar jauh lebih baik,” tutur Gavriel menjawab sebagian curahan hati warga.
Komandan Pos (Danpos) Nino, Didik Kurniawan yang menerima kunjungan ini menyampaikan penghargaan kepada BAKTI Komdigi yang telah membantu akses internet kepada Pos Nino.
“Pada saat kami melakukan pembekalan dan latihan kepada anggota yang akan bertugas di pos ini, selalu kami sampaikan tempatnya susah sinyal. Namun begitu kami sampai ke sini, baru kami mau bikin surat permohonan untuk mendapatkan sinyal akses atau internet, ternyata “barang” dari BAKTI sudah ada lebih dulu,” papar Didik Kurniawan.
“Selain anggota TNI, masyarakat sekitar Pos Nino juga bisa mengkakses internet melalui fasilitas internet yang diberikan BAKTI Komdigi. Semoga bantuan ini terus berkelanjutan melalui pemantauan rutin agar akses jaringan ini bisa terus dipakai dalam jangka panjang,” ujarnya.