Operasional kantor : Senin - Jumat Pkl. 08.00 - 17.00 WIB, online Senin - Jumat 24 jam
Tanggal
28 06-19
21

Menkominfo Ajak APJII Ciptakan Industri Internet Sehat

berita-1

MEDAN (Waspada): Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara mengajak Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) bersama menyusun kajian mengenai industri internet di Indonesia agar dapat tumbuh sehat. Salah satunya, dengan memperhatikan isu Data Free Flow with Trust (DTTF).

 

Hal tersebut disampaikan Rudiantara saat membuka Rakernas APJII Tahun 2019 yang diikuti 250 anggota dari seluruh Indonesia dengan tema "APJII Aktif Mendukung Tersedianya Infrastruktur Bagi Anggota Dalam Meningkatkan Penetrasi Fixed Broandband di Indonesia", di Hotel Santika Premier Dyandra, Medan, Sumatera Utara, Rabu (26/6).

"Saya mengimbau APJII untuk mengadress isu mengenai DTTF. Dengan prasyarat yang perlu disesuaikan dengan konteks yang tidak sama dengan G20 sebagai penggagas isu tersebut di The G20 Ministerial Meeting on Trade and Digital Economy," jelas Rudiantara.

Rudiantara mengungkapkan, saat ini Indonesia tergolong negara besar. Data rata-rata pengguna internet Indonesia mencapai 65%, hal itu melampaui rata-rata penggunaan internet internasional mencapai 60%.

"Negara-negara berpenduduk besar dapat mengarahkan standar internasional karena kekuatan pasar negara tersebut. Penduduk yang besar berarti pasar yang besar, pasar yang besar berarti data yang besar. Indonesia adalah negara besar hanya jika kita berpikir besar," tuturnya. 

Dia menyatakan keyakinannya Indonesia sebagai negara besar dan  memiliki kekuatan besar di sektor telekomunikasi. “Data is new oil. Saat ini Indonesia sudah menjadi anggota G20, dan ditargetkan 2030 menjadi G7, pada tahun 2050, Indonesia akan masuk menjadi negara G5," tandasnya.

Selain itu, Menteri Kominfo berharap industri telekomunikasi di Indonesia bisa semakin sehat, mampu menciptakan ebitda dan laba yang tinggi. Dan perusahaan-perusahaan lain juga dapat tumbuh dan berkompetisi dengan memanfaatkan infrastruktur bersama.

Ketua Umum APJII, Jamalul Izza mengungkapkan dilihat dari hasil survei yang dilakukan, pengguna internet di Indonesia pada 2018 sudah mencapai 65 persen dari jumlah penduduk atau populasi yang ada. Jumlahnya sudah mencapai 171 juta orang Indonesia yang mengakses internet. 

Menurutnya, jumlah pengguna internet yang mencapai 171 juta orang dinilai sudah cukup bagus dan lebih besar dari pengguna yang ada di ASEAN. Namun begitu, akses internet di Indonesia masih kalah kencangnya dibanding dengan negara ASEAN. 

"Seharusnya akses internet di Indonesia lebih kencang dibanding Singapura maupun Malaysia, karena memang populasi dan jumlah penggunanya lebih banyak ketimbang kedua negara tersebut," tutur Jamalul.

Sementara, Wakil Gubernur Sumut (Wagubsu) Musa Rajekshah yang turut hadir dalam Rakernas menyampaikan, penyediaan akses internet di Sumut sendiri sudah cukup baik karena perusahaan provider ada di provinsi ini. Akan tetapi, sesuai disampaikan Menkominfo bahwasanya agar Telkom memberikan tambahan kuota untuk provider yang ada.

"Kita berharap di Sumut ini seluruh daerah terjangkau oleh internet. Namun demikian, diakui saat ini memang untuk Kepulauan Nias tidak begitu lancar. Padahal, ke depannya Sumut diharapkan menjadi provinsi yang smart. Artinya, semuanya bisa berbasis elektronik sehingga informasi tentang pembangunan, data-data dan segala sesuatunya bisa terjangkau sampai tingkat desa," jelas Wagubsu.

Oleh karena itu, kata dia, mudah-mudahan dengan adanya APJII yang menggelar Rakernas di Sumut ini dapat memberikan dampak positif. Yaitu, dengan menjalin kerja sama kepada Pemprov Sumut dan begitu juga Kemenkominfo. 

"Bagaimana caranya agar internet bisa menyambung ke seluruh daerah yang ada di Sumut. Meski begitu, dalam pengembangan teknologi ini ada plus minusnya. Karenanya, diharapkan nantinya juga ada dibuat aturan agar penggunaan internet ini demi kebaikan dan pembangunan," pungkasnya. (m41)

Sumber: http://waspada.id/menkominfo-ajak-apjii-ciptakan-industri-internet-sehat

Artikel Media

Siaran Pers