Untuk generasi muda yang kini gemar mengakses berbagai informasi pada internet, tentu sudah tidak asing dengan apa yang dinamakan VPN. Secara umum, perangkat lunak ini digunakan untuk mengakses situs yang mungkin sudah  diblokir atau tidak bisa diakses karena masuk dalam daftar banned dari penyedia jasa layanan internet.

Penggunaan VPN semakin sering dilakukan lantaran gencarnya pemblokiran yang dilakukan pemerintah atas situs-situs yang dianggap memiliki konten kurang sesuai dengan konteks budaya atau nilai sosial di Indonesia. Meski merupakan langkah yang dianggap tepat dalam rangka mengurangi akses situs dengan konten tidak sesuai, nyatanya pemblokiran ini juga tidak sedikit menyentuh berbagai situs yang sebenarnya cenderung sangat informatif.

Secara sederhana, cara kerja VPN adalah menjadi tempat ‘singgah’ dan identitas ‘palsu’ untuk pengakses situs, sehingga aktivitasnya tidak dapat dilacak oleh penyedia jasa layanan internet. Hal ini terjadi karena setiap situs yang diakses oleh pengguna biasanya harus dilakukan melalui penyedia jasa layanan internet tertentu, dan jika dianggap tidak sesuai dengan aturan pemerintah, maka aksesnya akan ditolak dan tidak dapat diteruskan.

Sebelum dilanjutkan, VPN atau Virtual Private Network sendiri memiliki pengertian suatu koneksi antara satu jaringan dengan jaringan lainnya secara pribadi melalui jaringan publik. Artinya hubungan atau koneksi yang terjadi secara virtual yang dilakukan pada jaringan tertentu tanpa adanya koneksi riil yang terenkripsi atau terdeteksi.

Fungsi Umum VPN

VPN digunakan sebagai cara aman untuk mengakses Local Area Network yang berada pada jangkauan tertentu melalui koneksi internet atau jaringan lainnya. Selain digunakan untuk jalur akses pada situs yang mungkin diblokir, software ini juga berguna untuk menghindari adanya penyusup saat melakukan transmisi data yang bersifat pribadi.

Fungsinya secara umum adalah sebagai berikut.

Kerahasiaan Data

Penggunaan perangkat lunak yang satu ini bisa menjaga kerahasiaan data milik pengguna sehingga tidak disalahgunakan oleh orang lain. Penggunaan jaringan yang bersifat publik, sebenarnya bukan langkah bijak ketika harus bertransaksi terkait data yang bersifat rahasia karena cenderung rentan pada gangguan dari pihak luar.

Dengan menggunakan VPN, maka data yang ditransaksikan, baik keluar ataupun masuk, bisa ‘disembunyikan’ dari visibilitas publik. Hal ini dikarenakan penggunaan VPN membuat data yang beredar tidak melalui metode enkripsi terlebih dahulu pada jaringan publik yang banyak digunakan orang.

Data yang Penuh

Dalam artikan, ketika data ditransmisikan bisa saja ada orang yang jahil mengganggu keutuhan data tersebut. Akibatnya, data yang dikirimkan tidak sama dengan data yang diterima oleh penerima. Tentu saja kejadian ini tidak jarang memicu masalah karena pengirim data dianggap tidak menghargai partnernya.

Data yang ditransmisikan menggunakan software VPN ini kemudian akan menjadi aman, karena akan dikirimkan hingga seluruh data sampai pada penerimanya. Proses yang berlangsung tidak serta merta dapat diganggu oleh pihak diluar transaksi, sehingga potensi terjadinya kerusakan atau berkurangnya data menjadi lebih kecil

Proteksi Data yang Masuk

Dunia maya dipenuhi berbagai software berupa virus dan malware. Dalam jumlah sedikit dan jika sifatnya tidak ganas, mungkin keberadaan kedua hal ini tidak terlalu berpengaruh. Namun demikian jika dibiarkan menumpuk dan tidak difilter, maka perangkat komputer akan terganggu kerjanya dan tidak dapat menghasilkan performa optimal.

Masuknya virus atau malware bisa berasal dari situs-situs yang dikunjungi selama berselancar di dunia maya. Situs ini sengaja ditanami atau dihinggapi virus, sehingga ketika pengguna mengakses situs tersebut virus akan masuk ke perangkat pengguna. VPN di sini memiliki fungsi sebagai pelindung perangkat dari virus yang ada di situs tidak terpercaya.

Otentifikasi yang dilakukan, memungkinkan pengguna untuk memeriksa terlebih dahulu situs yang akan dikunjungi. VPN memastikan dan mengecek data yang akan masuk dari sumber, jika kemudian sumber tersebut bisa melalui proses otentifikasi, maka bisa dipastikan data yang masuk sudah aman dan tidak mengandung malware.

Penggunaan VPN sendiri, selama digunakan untuk mengakses situs yang bisa meningkatkan produktivitas, sebenarnya tidak dilarang. Biar bagaimanapun juga, kemampuan pemerintah dalam menyaring konten dalam berbagai situs yang tersedia di internet juga terbatas. Kealpaan yang dilakukan ketika memblokir situs yang sebenarnya memiliki konten baik bisa disikapi dengan penggunaan program ini.

Meski demikian, tidak semua pengguna menggunakan program ini untuk keperluan produktif. Tidak sedikit juga pengguna yang menggunakan program ini guna mengakses situs yang memiliki konten ilegal, seperti pornografi dan sebagainya. Harus diakui, upaya pemerintah untuk terus menekan jumlah konten pornografi yang ada juga termasuk baik dan layak diapresiasi.

Jika Anda merupakan pengguna aktif internet dan VPN, informasi di atas tentu bukan barang baru. Untuk terus menggali berbagai informasi terkait update teknologi, jelajahi situs Baktikominfo.id lebih lanjut. Berbagai artikel terkait teknologi diunggah secara rutin untuk Anda semua.