JAKARTA (IndoTelko) - Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) akan merilis skema tarif untuk infrasturktur Palapa Ring Barat tak lama lagi pasca mengantongi Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 85/PMK.052018 tentang tarif layanan Badan Layanan Umum Badan Penyedia dan Pengelola Pembiayaan Telekomunikasi dan Informatika pada Kementrian Komunikasi dan Informatika pada 3 Agustus 2018. 

"Kami sudah bikin skema tarifnya, karena BAKTI ini Badan Layanan Umum (BLU) maka harus ada persetujuan dari Kementrian Keuangan (Kemenkeu). Ada dua skema tarif penggunaan infrastruktur Palapa Ring Barat. Tarif layanan ini akan dikeluarkan paling lambat 10 September 2018," ungkap Dirut BAKTI Anang Latif, kemarin.

Diungkapkannya, tarif nantinya akan terdiri tarif penyediaan kapasitas pita lebar (bandwidth). Tarif kapasitas ini memperhitungkan nilai investasi, harga pasar, dan atau jumlah pengguna jasa.

Untuk skema ini, akan ada potongan harga maksimal 50 persen untuk operator. Potongan harga tersebut ada formulanya tersendiri. Berbeda dengan komersial, semakin banyak operator yang tertarik di satu lokasi, maka tarif sewanya tidak semakin murah.

Misalnya, hanya ada satu operator yang berminat maka akan diberikan diskon 50%. Namun, jika ada dua operator yang berminat, maka diskon berkurang menjadi 30%.

Berikutnya tarif penyediaan kabel serat optik pasif (dark fibre)dengan memperhitungkan nilai investasi, panjangdan lokasi, dan atau harga pasar.

Sejauh ini Telkomsel telah melakukan uji coba saat Menkominfo Rudiantara berkunjung untuk memantau uji coba Palapa Ring Barat. 

Untuk sistem pembayarannya sendiri, BAKTI menunjuk badan usaha terpilih untuk mengurus hal ini, termasuk soal pemasarannya.

"Dalam konteks marketing dan mengumpulkan pemasukan dari setiap operator, kami bekerja sama dengan badan usaha terpilih. Nanti kami akan bagi hasil, BAKTI tetap memiliki porsi paling besar, tapi memang ada fee marketing untuk mereka," tuturnya.

Palapa Ring Barat menyediakan kecepatan jaringan sebesar 100GB per detik. Pihak operator setidaknya dapat menyerap 80% kecepatan.

Palapa Ring merupakan proyek infrastruktur telekomunikasi berupa pembangunan serat optik di seluruh Indonesia sepanjang 36.000 kilometer (Km). Proyek itu terdiri atas tujuh lingkar kecil serat optik (untuk wilayah Sumatera, Jawa, Kalimantan, Nusa Tenggara, Papua, Sulawesi, dan Maluku) dan satu backhaul untuk menghubungkan semuanya.

Pembangunan jaringan serat optik nasional ini akan menjangkau 440 kota/kabupaten di seluruh Indonesia.

Proyek Palapa Ring yang dibagi menjadi 3 (tiga) paket, yaitu barat, tengah dan timur. Pada Maret 2018, proyek Palapa Ring Paket Barat sudah siap untuk beroperasi.(ak)

Sumber : https://www.indotelko.com/kanal?c=rm&it=bakti-akan-rilis