Operasional kantor : Senin - Jumat Pkl. 08.00 - 17.00 WIB, online Senin - Jumat 24 jam
Tanggal
11 11-19
52

Fitur Fast Charging dalam Smartphone, Apa Bedanya dengan Quick Charging?

berita-1

Dalam dunia smartphone kini, fitur pengisian daya baterai cepat menjadi salah satu fitur yang ditonjolkan. Hal in dikarenakan sebagian besar konsumen memang memerlukan pengisian daya yang cepat untuk mendukung mobilitasnya. Fitur ini kemudian disebut dengan fast charging. Namun pernahkan Anda mendengar istilah quick charging? Lalu adakah perbedaan diantara keduanya?

Fast Charging, merupakan salah satu fitur smartphone yang dapat dikatakan kekinian. Fitur ini seperti namanya, dapat mengisi daya baterai smartphone yang dimiliki dengan waktu yang lebih cepat sehingga pengguna smartphone tak perlu menghabiskan banyak waktu untuk menunggu. Dampaknya jelas, mobilitas dapat semakin tinggi dengan daya baterai yang terisi lebih cepat.

Di sisi lain, Quick Charge merupakan sebuah trademark dari sebuah perusahaan besar Qualcomm yang memproduksi perangkat pendukung smartphoneTrademark ini disematkan pada beberapa produk charger yang diproduksinya dan kompatibel dengan fitur chipset yang juga diluncurkan oleh Qualcomm pada beberapa smartphone yang bermitra dengannya.

Secara mendasar, keduanya memiliki fungsi yang sama yakni untuk mempercepat pengisian daya pada baterai smartphone yang digunakan. Namun perbedaannya terletak pada perangkat yang dapat menggunakan kedua fitur tersebut. Fitur fast charging dapat digunakan dan biasanya tersemat pada perangkat yang menjadi kelengkapan dari smartphone, sedangkan quick charge hanya dapat digunakan pada perangkat yang menggunakan chipset produksi Qualcomm dan mendukung fitur ini.

Kompatibilitas Perangkat

Pada penggunaan kedua fitur ini, yang paling krusial adalah pada kompatibilitas perangkat yang digunakan. Katakanlah pada kasus demikian, ketika smartphone mendukung fitur fast charging dan tidak di charge dengan charger yang memiliki fitur serupa, maka fitur ini tidak dapat digunakan. Pengisian daya akan tetap berjalan dengan normal dan tidak terlalu cepat.

Pada contoh kasus untuk quick charging juga serupa. Ketika perangkat smartphone memiliki chipset produksi Qualcomm yang mendukung fitur ini, maka pengisian daya akan berjalan dengan cepat dengan menggunakan charger dengan fitur serupa. Ketika charger yang memiliki fitur quick charging tidak digunakan pada perangkat yang mendukung, maka pengisian juga tidak akan berjalan dengan baik seperti ketika kedua perangkat kompatibel.

Kesesuaian fitur yang dimiliki perangkat dan fitur yang dimiliki oleh charger menjadi penting agar pengisian cepat dapat dilakukan dengan maksimal. Ini mengapa kemudian banyak disarankan agar pengisian daya selalu menggunakan charger asli dari smartphone yang dimiliki agar pengisian dayanya bisa sesuai dengan kemampuan perangkat.

Ketika smartphone Anda memiliki fitur pengisian daya cepat namun tidak terisi dayanya pada kecepatan yang dijanjikan, maka dapat dipastikan perangkat yang digunakan tidak kompatibel atau mengalami kerusakan. Tentu untuk solusinya disarankan penggantian perangkat charger dengan yang asli, namun jika tidak memungkinkan, setidaknya tetap gunakan bagian kepala charger bawaan karena memiliki pengaturan daya yang sesuai dengan apa yang diperlukan oleh smartphone Anda.

Usia Baterai dengan Fitur Quick Charging atau Fast Charging

Mungkin Anda pernah mendengar isu yang menyatakan bahwa baterai smartphone dengan fitur ini memiliki usia baterai yang jauh lebih pendek daripada yang tidak memiliki fitur tersebut. Apakah isu ini benar?

Secara ideal, produsen baterai dan charger tentu telah melakukan berbagai penyesuaian agar fitur yang diberikan pada smartphone yang dijual dapat digunakan dengan optimal. Mengenai usia baterai, hal ini tidak terpengaruh oleh fitur pengisian daya cepat. Daya tahan baterai dengan fitur ini juga cenderung lebih kuat dibandingkan dengan baterai tanpa fitur pengisian cepat.

Namun demikian, biasanya pengguna smartphone dengan pengisian daya cepat juga memiliki pola penggunaan perangkat yang berbeda. Karena daya dapat terisi cepat, tak jarang penggunaannya menjadi lebih berat. Beban penggunaan ini yang kemudian akan dapat berpengaruh pada usia dan daya tahan baterai.

Katakanlah demikian, smartphone A dengan fitur fast charging dapat terisi penuh dalam waktu satu jam. Baterainya diperkirakan akan dapat diisi ulang hingga 1000 kali pengisian penuh. Ketika smartphone di charge semakin sering, otomatis daya tahannya akan menurun secara bertahap bukan? Pemakaian yang dilakukan menjadi tidak ideal, sehingga mengesankan bahwa daya tahan baterainya lebih lemah dari smartphone tanpa dua fitur di atas.

 

Pada konteks kekinian, kebutuhan penggunaan smartphone dalam setiap lini kehidupan menjadi semakin tinggi. Produsen kemudian berlomba agar dapat menyediakan perangkat yang benar-benar bisa memenuhi kebutuhan pasar. Inovasi terus dilakukan sehingga teknologi baru terus diterapkan pada smartphone yang diproduksi.

Meski demikian, keberadaan fast charging dan quick charging (Qualcomm) tentu merupakan inovasi yang baik karena dapat mempersingkat waktu pengisian daya baterai. Namun, hal ini tetap harus diimbangi dengan idealnya penggunaan smartphone dan tidak melewati batas wajar. Sebaik apapun fitur yang diberikan jika penggunaannya di luar batas kewajaran, tentu akan berdampak buruk bagi perangkat serta manusia sebagai penggunanya.

Artikel Media

Siaran Pers