Hal itu berkat didirikannya BTS 4G baru di desa tersebut oleh XL Axiata.

BTS 4G itu adalah bagian dari program Universal Service Obligation (USO) untuk menyediakan jaringan telekomunikasi di daerah terpencil. Desa Aewora yang praktis tak ada sinyal kini dapat menikmatinya."Kami punya visi membangun negeri ini. Mulai tahun 2015, strategi kami adalah membangun di luar Jawa, XL support bangun USO sejak 2017, berpartisipasi di daerah tertinggal, terluar, dan terdepan," ujar Direktur Teknologi XL, Yessie D. Yosetya di desa Aewora.

Sejauh ini, Yessie menyebut sudah ada 64 site BTS USO yang mereka bangun bekerja sama dengan Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI). Selain dukungan BTS 4G, XL juga memberi pelatihan pada masyarakat setempat agar memanfaatkan internet secara maksimal.BTS di Desa Aewora yang melayani sekitar 450 kepala keluarga ini jenisnya adalah BTS mikro dengan jangkauan sekitar 2 kilometer. Seiring perkembangan, BTS tersebut bisa ditingkatkan kapasitas maupun teknologinya.

"Di sini adalah seperti teaser apa yang ada di kota. Jadi, apa yang ada di kota diharapkan bisa hadir di sini," tutur Dhia Anugrah Febriansa, Direktur Layanan Imformasi dan Komunikasi BAKTI.

"Sekarang memakai BTS mikro dengan segala keterbatasannya, dalam waktu tak terlalu lama demand berkembang, bisa memakai BTS makro dengan jangkauan dan kapasitas lebih besar," imbuhnya.

BTS 4G di Desa Aewora memanfaatkan koneksi satelit yang kadang bergantung pada kondisi cuaca. Di masa depan, diharapkan dapat menggunakan jaringan fiber optik.Desa Aewora sendiri letaknya bisa dibilang amat terpencil. Untuk mencapai Kota Maumere, dibutuhkan waktu sekitar 3 jam. Jalannya sempit dan berliku-liku, tapi disuguhi pemandangan indah karena lokasinya di tepi laut. 

Sumber : https://inet.detik.com/telecommunication/d-4762625/desa-aewora-di-ende-akhirnya-merdeka-sinyal