Operasional kantor : Senin - Jumat Pkl. 08.00 - 17.00 WIB, online Senin - Jumat 24 jam
Tanggal
24 05-18
43

Dari Palapa Ring, Pembangunan Infrastruktur Telekomunikasi di Daerah Bisa Dikebut

berita-1

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Pembangunan palapa ring dari barat, tengah dan Timur yang sedang dilakukan diharapkan bisa mempercepat operator memaksimalkan kehadiran infrastruktur itu untuk menghadirkan ekonomi digital di remote area.

Menurut data dari Kominfo, capaian wilayah pedesaan yang sudah tersentuh oleh jaringan internet pita lebar berbasis 3G mencapai 73.02% dari total 83.218 desa/kelurahan. Sementara untuk cakupan jaringan 4G LTE, baru mencapai 55.05% saja. Pemerintah sendiri mengharapkan pada tahun 2019 mendatang, 100% wilayah desa/kelurahan sudah harus terjangkau jaringan 3G. Untuk seluruh wilayah kabupaten/kota yang berjumlah 514, pada tahun depan diharapkan sudah harus 100% tercover oleh jaringan 4G LTE. Saat ini baru 64%-nya saja yang sudah tercover.

Anang Latif, Direktur Utama BP3TI, mengungkapkan, dengan adanya Palapa Ring Barat, pembangunan jaringan internet di wilayah rural semestinya bisa dipercepat lagi.

 

“Program utama BAKTI adalah BTS, Satelit multifungsi, Ekosistem, Penyiaran, Palapa ring, akses internet. Sebagai pengelola dana USO ada investasi yang dilakukan, pengelolaan dana hasil investasi tersebut digunakan untuk penyiaran. Dibutuhkan satelit dengan cost per bandwidtnya yang berharga murah. BAKTI bukan operator, kita menyediakan sistem atau skema yanda dapat digunakan dan bekerjasama oleh perangkat pemerintahan daerah,” jelas Anang Latif.

Demikian kesimpulan dari acara diskusi yang digagas Indonesia LTE Community yang mengusung tema Indonesia Toward Digital Paradise, di Balai Kartini, Jakarta, Kamis (24/5/2019).

 

Syarif Lumintarjo, Direktur Palapa Ring Barat, menambahkan bahwa membangun dan mengoperasikan PALAPA RING BARAT memang sudah dilakukan dan beroperasi sejak Maret 2018. Hal itu seiring dengan penerimaan trial dan PO yang dilakukan. Paket yang digelarnya ada dalam paket yang membentang dari Dumai hingga Singkawang.

“Kekuatan PALAPA RING BARAT adalah menjangkau kota kabupaten maupun pulau terluar dengan jaringan serat optik : Batam, kepulauan anabas, natuna, singkawang, karimun,kepulauan meranti, bengkalis, Dumai, Siak, Lingga dan tanjung jabung barat. Didukung oleh pemerintah Indonesia Melalui Kemkominfo (BP3TI). Didukung oleh seumber daya yang memiliki pengalaman dalam bidang serat optik dan Industri ICT,” jelas Syarif dalam presentasi forum.

“Ketersediaan dari PALAPA RING BARAT ini diharapkan dapat berkolaborasi dengan operator sehingga mempermudah dan menghemat biaya operator,” tambah Syarif.

Dalam kesempatan yang sama, Agus Witjaksono, VP Network Deployment Telkomsel, menyatakan bahwa pihaknya tetap konsisten mendukung upaya Pemerintah dalam program USO.

“Sebagai operator seluler milik bangsa Indonesia, Telkomsel merasa bertanggung jawab untuk mempersatukan negeri secara berkesinambungan dengan terus membangun dan membuka akses layanan telekomunikasi di seluruh wilayah Indonesia. Salah satu yang kami lakukan, bekerjasama dengan Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informatika (BAKTI) Kementerian Komunikasi dan Informatika, adalah dengan menyediakan akses telekomunikasi seluler bagi masyarakat di wilayah pelayanan universal telekomunikasi dan informatika atau yang lebih dikenal dengan Universal Service Obligation (USO),” tegasnya.

Hal senada juga diungkapkan Larry Ridwan, Direktur Utama PT Sampoerna Telekomunikasi (NET1), bahwa NET1 bisa jadi solusi penyebaran area density rendah tersebut karena coverage yang luas, dan area yang dimasukin juga punya kebutuhan jaringan misalkan perkebunan, tambang dan lain sebagainya. Bahkan untuk wilayah perairan atau laut sudah siap untuk menyediakan jaringan 4G LTE.

“Kita jadi operator pertama di Indonesia yang memegang frekuensi 4G LTE di jaringan 45 Mhz. 450Mhz rendah dan signanya jauh bisa mencapai 100 km, teknologinya sudah 4G LTE. Ini sudah berbeda dengan jaman Sampurna telekomunikasi sebelumnya karena standarnya sudah 4G LTE sekarang ini. Sebenarnya ada posisi di market untuk jaringan ini, untuk menargetkan apakah B to C retail atau B to B. Untuk retail kita akan jalankan namun yang kita tunggu adalah kolaborasi dengan pihak lain, vendor dan ISP lain,” jelas Larry Ridwan.

Sumber: http://www.tribunnews.com/techno/2018/05/24/dari-palapa-ring-pembangunan-infrastruktur-telekomunikasi-di-daerah-bisa-dikebut

Artikel Media

Siaran Pers