Operasional kantor : Senin - Jumat Pkl. 08.00 - 17.00 WIB, online Senin - Jumat 24 jam
Tanggal
25 01-22
31

BAKTI Kominfo, XL, dan Telkomsel Tandatangani Perjanjian Kerja Sama Program Penyediaan Layanan Seluler 4G di Wilayah 3T

berita-1

Jakarta, 25 Januari 2022 -- Hari ini Badan Layanan Umum (BLU) Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menandatangani Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan pemenang mitra kerja sama Program Penyediaan Layanan Seluler Base Transceiver Station (BTS) 4G, yaitu PT XL Axiata, Tbk dan PT Telekomunikasi Selular di Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta. Penandatanganan dilakukan oleh Presiden Direktur PT XL Axiata, Dian Siswarini; Direktur Utama PT Telekomunikasi Selular, Hendri Mulya Syam; Direktur Utama BAKTI Kominfo, Anang Latif; disaksikan oleh Menteri Komunikasi dan Informatika, Johnny G Plate, dan Direktur Jenderal Perbendaharaan Kementerian Keuangan, Hadiyanto.

Seremoni penandatanganan ini merupakan langkah lanjut dari seleksi atas mitra kerja sama yang dilakukan pada 27 September 2021 lalu. Dengan hasil seleksi tersebut BTS 4G yang dibangun di 7.904 lokasi sepanjang tahun 2021-2022 oleh BLU BAKTI akan diintegrasikan dengan layanan dari dua pemenang. Perjanjian kerja sama ini akan berlaku sepanjang 10 tahun.

Dalam skema kerja sama ini, aspek pembangunan serta pemeliharaan infrastruktur BTS 4G, termasuk di dalamnya untuk mendapatkan dukungan penuh dari pemerintah daerah pada penyediaan lahan, merupakan tanggung jawab BLU BAKTI Kominfo. Sedangkan aspek penyediaan layanan 4G kepada pelanggan, termasuk operasi dan pemeliharaan layanan 4G secara keseluruhan, merupakan tanggung jawab mitra operator seluler terpilih.

“Pagi ini kita menyaksikan satu tahapan lagi dari penugasan yang diberikan oleh negara. Pekerjaan ini bukan pekerjaan yang gampang. BAKTI Kominfo ditugasi oleh negara oleh pemerintah untuk membangun 9113 BTS di 9113 desa atau kelurahan di wilayah terdepan terluar dan tertinggal di Indonesia. Tantangannya bisa berupa kondisi geografis, budaya, sampai dengan kondisi keamanan dan ketertiban. Namun dalam tantangan apapun, amanat dan mandat ini harus dilaksanakan dengan baik. Oleh sebab itu saya berterima kasih kepada Ibu Menteri Keuangan, kepada yang terhormat para anggota Komisi I DPR-RI dan Badan Anggaran DPR-RI, yang secara politik memberikan dukungan fiskal yang kuat guna memastikan tersedianya pembiayaan yang memadai bagi pembangunan infrastruktur digital di seluruh wilayah Indonesia ini,” tutur Menteri Komunikasi dan Informatika, Johnny G Plate.

“Pemerintah telah menetapkan kegiatan strategis di bidang teknologi informasi dan komunikasi yang menjadi fokus utamanya adalah membangun infrastruktur digital dan memperluas jangkauan internet ke seluruh Indonesia dan terus mendorong transformasi digital dengan melakukan investasi di bidang infrastruktur digital investasi untuk infrastruktur digital. Sejak tahun 2019 hingga 2022 saat ini jumlahnya telah mencapai 75 triliun. Mulai tahun 2019 sebesar sekitar 7 triliun, meningkat menjadi 10 triliun di 2020, dan tahun 2022 ini mencapai 25 triliun. Anggaran tersebut digunakan untuk melanjutkan berbagai program pembangunan infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi, memastikan penyediaan akses yang merata mendorong transformasi digital di sektor ekonomi dan pemerintahan, membangun pusat data nasional serta menerapkan sistem pemerintahan berbasis elektronik. Anggaran ini dialokasikan ke dalam belanja kementerian/lembaga dan transfer ke daerah dan dana desa. Dukungan APBN menjadi penting untuk mendorong transformasi digital merata secara menyeluruh hingga pelosok negeri,” papar Dirjen Perbendaharaan Kemenkeu, Hadiyanto.

“Transformasi digital tidak mungkin terjadi kalau belum terjadi pemerataan aksesibilitas jaringan internet di sebagian wilayah Indonesia terutama di wilayah terluar, tertinggal dan terdepan. ini diharapkan mampu mendorong 9133 desa di wilayah 3T dapat terkoneksi dengan jaringan internet,” lanjut Dirjen Perbendaharaan.

“Kami mengucapkan apresiasi mendalam atas keterlibatan dan peran aktif para mitra sekalian dalam mendukung program pemerintah berupa pembangunan layanan seluler BTS 4G oleh BAKTI Kominfo ini. Namun, kolaborasi kita tentu tidak bisa berhenti sampai di sini. Setelah infrastruktur selesai dibangun dan layanan sudah dinikmati masyarakat, masih ada pekerjaan rumah lanjutan yang menanti, yaitu bahwa kita perlu bersama-sama memastikan bahwa masyarakat mampu memanfaatkan layanan ini dengan produktif, secara khusus dalam pemanfaatannya di bidang usaha,” harap Anang Latif, Direktur Utama BAKTI.

“Tugas itu selaras dengan salah satu pilar transformasi digital nasional yang telah ditetapkan oleh Kementerian Kominfo, yakni ekonomi digital. Jika masyarakat mau memanfaatkan teknologi dan mampu melakukan on-boarding usahanya ke ranah digital, akan semakin memperkuat perekonomian serta daya saing bangsa Indonesia,” lanjut Anang Latif.

“Kami dari PT XL Axiata merasa terhormat mendapatkan kepercayaan dari pemerintah untuk menyediakan layanan berupa teknologi 4G di sejumlah area terpencil yang bisa berkontribusi untuk pembangunan nasional. Kami ingin mengucapkan terima kasih kepada Kementerian Komunikasi dan Informatika dan BAKTI Kominfo telah dapat bekerja sama dalam penyediaan program penyediaan program telekomunikasi di daerah 3T di mana kami mendapat cakupan 132 titik di area 1 Sumatera. Kami berkomitmen untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawab sebaik mungkin sehingga bisa terlaksana semuanya di 132 titik tersebut dengan baik,” tutur Presiden Direktur XL Axiata, Dian Siswarini.

“Kami menyambut baik keputusan Menteri Kominfo yang telah menetapkan Telkomsel sebagai mitra kerjasama operasional dalam program penyediaan layanan 4G pada area 2 sampai 9 yang mencakup 7772 desa. Ini melengkapi layanan Telkomsel di seluruh penjuru Tanah Air yang didorong oleh semangat kami yang terpanggil menghadirkan kesetaraan akses atas jaringan broadband yang merata hingga ke pelosok negeri. Telkomsel sebelumnya juga telah menggelar sebanyak 1158 BTS di wilayah 3T dengan harapan agar dapat memastikan kehadiran akses jaringan di wilayah tersebut dapat mendukung perputaran percepatan ekonomi masyarakat dengan pemanfaatan teknologi berbasis digital,” papar Direktur Utama Telkomsel, Hendri Mulya Syam.

Seluruh rangkaian proses kerja sama ini telah dimulai sejak bulan Juni 2021 dan diselenggarakan dengan berpedoman pada Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No. 129/2020 tentang Pedoman Pengelolaan BLU dan Peraturan Direktur Utama BAKTI Nomor 8 Tahun 2020 tentang Kerja Sama Operasional Pemanfaatan Aset BAKTI dan Aset Pihak Lain di Lingkungan Badan Layanan Umum BAKTI.

BLU BAKTI Kominfo membagi pembangunan BTS 4G di 7.904 lokasi ke dalam 9 paket area kerja, yaitu: Area 1: Sumatera; Area 2: Nusa Tenggara; Area 3: Kalimantan; Area 4: Sulawesi; Area 5: Maluku, Area 6: Papua Barat; Area 7: Papua Tengah Barat; Area 8: Papua Tengah Utara; Area 9: Papua Timur Selatan.

Area 1 dimenangkan oleh PT XL Axiata, Tbk; sementara Area 2 hingga Area 9 dimenangkan oleh PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel). Proses pemilihan pemenang mitra di setiap area paket kerja sama ditentukan berdasarkan rekam jejak dalam menyediakan layanan seluler pada publik, serta kemampuan untuk menyediakan layanan seluler 4G yang berkelanjutan pada cakupan wilayah sekitar area paket kerja sama tersebut.***



Fadhilah Mathar

Direktur Sumber Daya dan Administrasi

BAKTI Kominfo

humas@baktikominfo.id

Artikel Media

Siaran Pers