Istilah hoax atau berita palsu kini semakin santer terdengar di dunia maya. Kemudahan dalam menyebarkan pesan melalui media sosial mempermudah hoax berkembang dengan cepat. Dalam hitungan menit saja bisa dikatakan sudah dibagikan sebanyak ratusan kali oleh pengguna media sosial atau yang disebut netizen. Efeknya, orang-orang yang tidak mencari tahu kebenarannya jadi mudah terhasut dan bila dibiarkan bisa mengakibatkan kerusuhan. Sebagai netizen yang cerdas, tidak seharusnya semua berita yang tersebar ditelan mentah-mentah begitu saja. Jika tidak ingin ikut termakan berita palsu, Anda harus mengikuti lima cara mengatasi berita hoax berikut ini:
1. Waspada dengan Judul Berita yang Provokatif
Umumnya berita hoax diberi judul yang sensasional dan provokatif, contohnya saja langsung menunjuk ke pihak tertentu. Isi beritanya pun bisa diambil dari berita media resmi, tapi sudah ada beberapa info yang diubah supaya membuat pemikiran sesuai yang diinginkan si pencipta hoax. Jadi sebelum termakan dengan judul dan mencerna info di berita tersebut, sebaiknya Anda telusuri dulu dengan cara mencari berita yang serupa dari media resmi. Kemudian bandingkan isi keduanya, apakah sama atau bertolak belakang. Bila jawabannya adalah bertolak belakang, bisa dipastikan itu merupakan berita palsu.
2. Periksa Faktanya
Cara mengatasi berita hoax adalah dengan memeriksa fakta dari berita yang tersebar. Periksa sumbernya, apakah dari institusi resmi atau tidak. Apabila informasinya berasal dari pelaku ormas, pengamat, atau tokoh politik, jangan cepat untuk mempercayainya. Perhatikan juga keberimbangan sumber berita tersebut dengan mencari sumber lainnya supaya Anda bisa membandingkan gambaran yang utuh dan keaslian info di dalamnya.
Setelah itu, amatilah jenis berita yang Anda baca, dibuat berdasarkan fakta atau opini. Fakta merupakan peristiwa yang terjadi dengan kesaksian dan bukti, sedangkan opini merupakan pendapat dari penulis berita sehingga bisa cenderung bersifat subjektif.
3. Teliti Keaslian Foto
Konten berita tidak hanya berupa teks, tapi juga disertakan foto-foto bahkan video untuk mendukung isi berita tersebut. Namun berkat kecanggihan teknologi digital, kini foto dan video pun bisa diedit untuk mempengaruhi pembaca. Di sini Anda harus meneliti keaslian media tersebut menggunakan mesin pencari Google. Caranya adalah dengan melakukan drag-and-drop ke kolom pencarian Google Images. Kemudian Anda akan mendapatkan hasil pencarian yang menyajikan gambar-gambar serupa yang ada di internet untuk Anda bandingkan.
4. Telusuri Alamat Situs
Beberapa berita bahkan berani mencantumkan alamat situs atau link supaya terkesan asli. Namun jangan langsung percaya. Anda wajib untuk menelusuri alamat situs tersebut apakah sudah terverifikasi sebagai institusi pers resmi atau belum. Biasanya situs yang menggunakan domain blog kurang bisa diakui kebenarannya. Dalam catatan Dewan Pers, ada sekitar 43.000 situs di Indonesia yang mengklaim sebagai portal berita, tapi baru 300 situs yang sudah terverifikasi sebagai situs berita resmi. Itu artinya ada puluhan ribu situs yang berpotensi untuk menyebarkan berita palsu di internet yang perlu Anda waspadai.
5. Bergabung dengan Grup Anti-Hoax
Cara mengatasi berita hoax terakhir yang bisa Anda lakukan adalah dengan bergabung dalam grup anti-hoax yang kini sudah banyak terdapat di internet. Misalnya saja di Facebook ada beberapa fanpage dan grup diskusi anti-hoax, seperti Forum Anti Fitnah, Hasut, dan Hoax (FAFHH), Grup Sekoci, Fanpage & Group Indonesian Hoax Buster, dan Fanpage Indonesian Hoaxes. Dalam grup-grup tersebut, Anda bisa membaca klarifikasi yang sudah diberikan oleh orang lain atau bertanya apakah sebuah informasi yang Anda baca merupakan hoax atau bukan.
Cara Melaporkan Berita Hoax
Jika Anda mendapati adanya berita hoax, terutama yang sudah masuk dalam taraf yang membahayakan, tak ada salahnya untuk melaporkannya pada pihak media sosial tempat tersebarnya berita tersebut. Biasanya masing-masing media sosial sudah memiliki fitur Report untuk konten atau komentar yang diketahui melanggar. Seperti pada Facebook, terdapat fitur Report Status dan di dalamnya ada pilihan kategori jenis pelanggaran. Jika terdapat banyak aduan dari penggunanya, maka Facebook akan menghapus status tersebut.
Mesin pencari Google juga memiliki fitur feedback untuk melaporkan situs dari hasil pencarian bila mengandung informasi palsu. Lalu di Twitter terdapat fitur Report Tweet untuk melaporkan twit yang negatif. Begitu pula di Instagram, ada fitur Report sebagai spam atau konten yang tidak pantas.
Selain langsung di media sosial, Anda juga bisa membuat pengaduan konten negatif ke Kementerian Komunikasi dan Informatika. Caranya adalah dengan mengirimkan e-mail ke alamat aduankonten@mail.kominfo.go.id. Komunitas Masyarakat Indonesia Anti Hoax juga menyediakan laman data. turnbackhoax.id untuk menampung aduan hoax dari netizen. Laman tersebut sekaligus berfungsi sebagai database berisi referensi berita hoax.
Itulah cara mengatasi berita hoax yang bisa Anda coba. Netizen harus lebih cerdas dan selektif dalam menelaah isi berita, jangan mudah terpancing. Apabila masing-masing individu menerapkannya, maka tidak ada lagi kekacauan yang disebabkan oleh adanya penyebaran berita palsu. Buat Indonesia bebas hoax demi perdamaian dan kerukunan seluruh masyarakat.