Tahukah anda bahwa Indonesia dikenal sebagai negara yang menempati urutan ketiga pemilik satelit domestik setelah Amerika dan Kanada? Prestasi yang sangat membanggakan ini tak lain karena keberhasilan Indonesia dalam peluncuran Satelit Palapa. Walaupun satelit ini adalah milik Indonesia, pemerintah menjalin kerjasama dengan Hughes Amerika dalam pembuatannya. Satelit Palapa diluncurkan pertama kali pada tanggal 9 Juli 1976 yang sekaligus diperingati sebagai Hari Satelit Palapa. Lalu bagaimana dengan perkembangan satelit di Indonesia selanjutnya? Untuk mengetahui informasinya, anda bisa menyimak artikel berikut ini.
Semenjak kesuksesan Indonesia dalam mengembangkan Satelit Palapa di tahun 1976, tercatat ada 12 satelit komunikasi milik Indonesia yang berhasil diluncurkan. Wah, ternyata cukup banyak juga ya? Untuk tahu informasinya, anda bisa membaca rangkumannya di bawah ini
1. Cakrawarta I/ Indostar I
Satelit Cakrawarta I/ Indostar I merupakan satelit yang diluncurkan Indonesia setelah Satelit Palapa. Satelit ini dikembangkan oleh Orbital Science Corporation dengan masa pakai mencapai 14 tahun. Perusahaan pemilik Satelit Cakrawarta I/ Indostar I adalah PT. Media Citra Indostar (PT. MCI) yang merupakan anak perusahaan dari MNC Group. Satelit ini dipakai untuk penyiaran DTH (Direct To Home) Indovision dan merupakan satelit penyiaran DTH pertama di Asia. Satelit ini diluncurkan pada tanggal 12 November 1997 di Kourou, Guyana Prancis menggunakan roket Ariane. Frekuensi S-band dipilih pada Satelit Cakrawarta I/ Indostar ini mengingat frekuensi ini tahan terhadap cuaca di Indonesia yang beriklim tropis. Namun sayangnya, pada tahun 1998 terjadi anomali pada regulator daya listrik Satelit Cakrawarta I/ Indostar I sehingga mengakibatkan 2 transponder satelit lumpuh saat memasuki gerhana.
2. Telkom-1
Sesuai dengan namanya satelit ini adalah milik PT. Telkom Indonesia yang dikembangkan oleh Lockheed Martin Commercial Space System (LMCSS). Satelit Telkom I ini dibuat untuk menggantikan Palapa B2R dengan menggunakan platform A2100A. Satelit ini dilengkapi dengan 24 transponder C-band dan 12 transponder extended C-band yang menunjang aplikasi telekomunikasi, termasuk di dalamnya lalu lintas digital kecepatan tinggi untuk VSAT. Satelit ini juga mampu menjangkau seluruh Indonesia, sebagian Asia Tenggara dan Australia Utara. Satelit Telkom I diluncurkan pada tanggal 12 Agustus 1999 dengan menggunakan roket Ariane IV. Pada awalnya satelit ini digadang-gadang akan bertahan hingga tahun 2020. Namun kenyataannya pada tahun 2017 silam Satelit Telkom I mengalami anomali dan kegagalan sistem yang mengakibatkan siaran televisi, aktivitas perbankan dan VSAT menjadi terganggu
3. Garuda-1
Satelit Garuda I didirikan oleh Asia Cellular Satellite (ACeS). Perusahaan ini merupakan gabungan dari beberapa perusahaan yaitu Pasifik Satelit Nusantara (PSN), Lockheed Martin Global Telecommunications (LMGT), Philippines Long Distance Telephone Company (PLDT) dan Jasmine International Overseas Company Ltd. Satelit ini dikembangkan oleh Lockheed Martin Commercial Space System (LMCSS) dengan menggunakan platform A2100AXX dan beroperasi pada frekuensi L-band via 140 spotbeam. Selain itu, satelin ini mampu menjangkau seluruh Asia dengan menawarkan layanan telepon bergerak berbasis satelit. Satelit ini diluncurkan pada tanggal 12 Februari 2000 dengan wahana luncur Proton K Blok-DM3. Satelit Garuda I ini ternyata disebut-sebut sebagai salah satu satelit telekomunikasi paling kuat yang pernah diluncurkan.
4. Telkom-2
Satelit ini dimiliki oleh PT Telkom yang dibuat oleh Orbital Sciences dengan menggunakan platform Star-2. Satelit ini merupakan satelit yang menggantikan satelit Palapa B4 yang dilengkapi dengan 24 transponder C-band dan memiliki masa aktif hingga 15 tahun. Satelit Telkom-2 diluncurkan pada tanggal 16 November 2005 di Kourou, Guyana Perancis menggunakan roket Ariane V. Faktanya Satelit telkom-2 ini ternyata sampai sekarang masih beroperasi.
5. INASAT-1
Melalui kerjasama PT. Dirgantara Indonesia dan Lembaga penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Indonesia juga berhasil membuat beberapa satelit, salah satunya adalah INASAT-1. Satelit ini merupakan singkatan dari Indonesia Nano Satelit-1. Satelit nano ini memiliki berat kurang lebih 10 hingga 15kg dan memakai frekuensi VHF/UHF. Satelit ini diluncurkan pada tahun 2006. Hebatnya, satelit ini merupakan satelit pertama asli buatan anak Indonesia.
6. Cakrawarta II/ Indostar II
Satelit ini dibuat untuk menggantikan Satelit Cakrawarta I/ Indostar I yang masa pakainya sudah berakhir. PT. MCI menunjuk Boeing Satellite System dalam pembuatan satelit tersebut. Satelit Cakrawarta II/ Indostar II menggunakan platform 3 aksis BSS-601HP yang memiliki kapasitas mencapai 10 transponder S-band dan dapat menjangkau seluruh nusantara. Satelit ini diluncurkan pada tanggal 16 Mei 2009 dengan memakai wahana Proton-M Briz-M dari Baikonur Cosmodrome, Kazakhstan.
7. Palapa D
Satelit Palapa D merupakan satelit yang dimiliki oleh PT. Indosat Ooredoo dan dibuat oleh Thales Alenia Space dari Perancis. Satelit ini dibuat untuk menggantikan Satelit Palapa C dengan masa aktif hingga 15 tahun. Satelit ini memakai platform SpaceBus 4000-B3 dan dilengkapi dengan 35 transponder C-band serta 5 transponder Ku-band yang mampu menjangkau benua Asia dan seluruh Indonesia. Satelit Palapa D diluncurkan pada tanggal 31 Agustus 2009 dengan menggunakan wahana Long March 3B dari Xichang Satellite Launch Center, China.
8. Telkom-3
Telkom-3 dibuat oleh JSC Information Satellite System Academician M.F Reshetnev. Satelit ini menggunakan platform Express-1000N yang dilengkapi 32 transponder C-band dan 10 transponder Ku-band dengan masa aktif mencapai 15 tahun. Namun dalam proses peluncurannya, pada tanggal 6 Agustus 2012 satelit ini mengalami kegagalan dalam mencapai orbit.
9. Lippostar-1
Satelit ini merupakan satelit yang dibuat oleh Lippo Group yang bekerjasama dengan perusahaan SKY Perfect JSat Corporation dan Mitsui Corporation asal Jepang. Satelit yang dirancang oleh Lockheed Martin Commercial Space System ini memiliki masa aktif 15 tahun dengan berat 4.350 ton dan dilengkapi dengan transponder 44 Ku-band yang mampu menjangkau seluruh Indonesia, benua Asia dan wilayah Oceania. Satelit ini diluncurkan pada tanggal 15 Juni 2012 dengan roket Ariane 5 ECA dari Guyana Perancis.
10. BRIsat
BRI adalah bank pertama yang mempunyai satelit dan menggunakannya untuk meningkatkan layanan perbankan. Satelit ini dibuat menggunakan platform SSL 1300 dan dilengkapi dengan 36 transponder C-band serta 9 transponder Ku-band. Satelit ini diluncurkan pada tanggal 19 Juni 2016 dengan roket Ariane 5 ECA dari Kourou, Guyana Perancis.
11. Telkom 3S
Satelit ini dibuat untuk menggantikan satelit Telkom-3 yang mengalami kegagalan mencapai orbit. Kali ini PT Telkom mengandeng Thales Alenia Space dalam pembuatannya. Satelit ini menggunakan platform Spacebus-400B2 yang merupakan platform generasi baru. Selain itu satelit ini dilengkapi dengan 24 transponder C-band, 8 transponder extended C-band dan 10 transponder Ku-band yang mampu menjangkau Indonesia serta Asia Tenggara. Satelit diluncurkan pada tanggal 15 Februari 2015 menggunakan roket Ariane 5 ECA dari Kourou Guyana Perancis.
12. Telkom-4/ Satelit Merah Putih
Satelit yang dirancang oleh Space System Loral dari Amerika ini dibuat untuk menggantikan Satelit Telkom-1. Satelit ini dibuat dengan platform SSL-1300 dan dilengkapi 60 transponder C-band dengan rincian 36 transponder disewakan untuk keperluan domestik dan 24 sisanya akan dipasarkan di India. Satelit ini didesain menggunakan teknologi broadband satelit yang mampu memancarkan akses dengan kapasitas dua kali lipat dari satelit pendahulunya. Dengan memiliki masa aktif 15 tahun satelit ini akan menjangkau ASEAN dan India. Tujuan pembuatan satelit ini untuk menopang kemajuan industri nasional, melancarkan konektivitas di tanah air, serta mempermudah dan memperluas akses komunikasi di Indonesia. Satelit Merah Putih diluncurkan pada tanggal 7 Agustus 2018 dari SpaceX Cape Canaveral, Air Force Station, Florida, Amerika Serikat.
Demikian ulasan mengenai satelit yang ada di Indonesia dari tahun ke tahun. Semoga kemajuan teknologi satelit ini mampu mengharumkan nama Indonesia di dunia serta memberikan dampak yang luar biasa untuk kesejahteraan rakyat di tanah air tercinta.