Operasional kantor : Senin - Jumat Pkl. 08.00 - 17.00 WIB, online Senin - Jumat 24 jam
Tanggal
28 05-19
27

TEKNOLOGI JARINGAN NIRKABEL WIMAX : PENGERTIAN, KELEBIHAN DAN KEKURANGANNYA

berita-1
Teknologi Jaringan Nirkabel Wimax : Pengertian, Kelebihan dan Kekurangannya

Jika pada jaringan mobile Anda sudah disuguhkan dengan teknologi 4G LTE, pada teknologi Wifi ternyata juga ada perkembangan baru. Adalah Wimax yang merupakan hasil inovasi baru dari jaringan nirkabel Wifi sekaligus evolusi dari Broadband Wireless Access yang sering disingkat BWA. Walaupun kiprahnya tak secemerlang LTE, namun teknologi jaringan Wimax sempat mencuri perhatian dunia bahkan di tanah air. Kurang familiar memang bagi masyarakat awam namun tidak ada salahnya Anda tahu tentang pengertian teknologi jaringan Wimax ini. Selain itu artikel dibawah ini akan memberikan informasi tentang kendala dan perkembangannya di Indonesia. Berikut informasinya.

Mengenal Teknologi Jaringan Wimax

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya bahwa Wimax merupakan terobosan terbaru dari teknologi broadband nirkabel yang sempat viral di dunia teknologi beberapa tahun lalu. Wimax sendiri merupakan kepanjangan dari Worldwide Interoperability for Microwave Access. Pada dasarnya Wimax ini memiliki dasar teknologi yang sama dengan Wifi, namun sedikit berbeda pada spesifikasi tertentu. Pada Wifi cakupan area yang dapat dijangkau lebih sempit, mirip dengan Local Area Network. Hal ini berbeda dengan cakupan Wimax yang lebih tepat disamakan dengan Metropolitan Area Network karena dapat menjangkau area hingga 50 km. Untuk kecepatan transfer datanya sendiri, Wimax jelas lebih cepat dari Wifi yaitu 60 hingga 70 Mbps. Standar dari teknologi jaringan Wimax ini merupakan gabungan dengan standar ETSI HiperMAN yakni IEEE.802.16. Jaringan Wimax ini juga menjadi solusi dari sulitnya membangun infrastruktur jaringan kabel terutama di daerah-daerah pelosok dan terpencil.

Pada perkembangannya, jaringan Wimax ini terdiri dari dua jenis yaitu Fixed Wimax dan Mobile WimaxFixed Wimax menggunakan standar IEEE 802.16d yang mulai ada sejak tahun 2004. Kecepatan transfer yang dimiliki Fixed Wimax mencapai 75 Mbps dan dapat menjangkau area seluas 50 km. Mengenai band frekuensinya sendiri Fixed Wimax berjalan pada Band 3.5 GHz dan 5.8 Ghz. Berbeda dengan Mobile Wimax yang memakai standar IEEE 802.16e yang mulai hadir setahun setelah Fixed Wimax yaitu pada 2005. Walaupun lebih baru namun kecepatan transfer datanya masih dibawah Fixed Wimax, yaitu pada kisaran 15 Mbps dan mampu menjangkau 20-50 km. Band frekuensi yang digunakan Mobile Wimax adalah Band 2.3 Ghz, 2.5 Ghz, 3,3 Ghz dan 3.5 GHz.  Teknologi jaringan Wimax sebenarnya masih sampai pada angka 3.9G, namun pada kenyataannya banyak yang menyamakannya dengan 4G.

Kendala dalam Mengadopsi Teknologi Jaringan Wimax

Walaupun secara umum teknologi jaringan Wimax memiliki potensi yang memukau bagi pengguna internet, nyatanya masih ada kendala yang harus dihadapi. Pembangunan infrastruktur untuk jaringan Wimax tergolong sangat mahal. Ditambah lagi dengan biaya operasional yang harus digelontorkan untuk perawatan serta penyediaan antena outdoor dan alat bantu lain seperti BTS. Bahkan untuk biaya instalasi dan pemakaian daya listriknya pun juga harus dipikirkan matang-matang. Selain itu, bagi user jaringan Wimax juga harus menyiapkan budget  untuk membeli modem Wimax khusus supaya dapat menikmati teknologi tersebut.

Perkembangan Jaringan Wimax di Indonesia

Teknologi jaringan Wimax sendiri sebenarnya sudah masuk ke Indonesia sejak tahun 2009, lebih dulu dari pada LTE. Namun baru bisa dinikmati secara komersial pada tahun 2011. Hal ini dimulai dari wilayah Jabodetabek yang mengusung 10 BTS sebagai sarana pendukungnya. Pada akhir tahun 2011 angka pelanggan dari jaringan Wimax ini sudah mencapai 7000 orang. Baru pada tahun 2012 jaringan Wimax mulai merambah ke kota-kota lain seperti Medan, Pekanbaru, Palembang, Batam, Pontianak, Balikpapan, Makassar dan juga Bali. Namun sayangnya jaringan Wimax pamornya semakin lama malah meredup. Ada beberapa alasan yang memicu hal ini, yang pertama adalah konsistensi kebijakan lisensi Fixed Wimax yang masih labil. Selain itu kemunculan teknologi berbasis LTE menjadi mimpi buruk  bagi jaringan Wimax karena berhasil meraup pelanggan lebih banyak yaitu 245 juta. Dengan perkembangan yang lebih luas juga, LTE menjadi tak tertandingi dan lebih diminati oleh pelanggan.

Perkembangan teknologi yang semakin sengit di lini bisnis semakin membuat ramai industri teknologi tersebut. Teknologi jaringan Wimax yang memiliki kualitas hampir sama dengan LTE nyatanya tidak mampu berkembang baik di Indonesia. Walaupun ada beberapa kendala teknis dan kebijakan pemerintah yang menghambat, namun jaringan Wimax nyatanya sempat mencuri perhatian pengguna internet di tanah air. Semoga informasi mengenai teknologi jaringan Wimax tadi dapat menambah wawasan Anda semua.

Artikel Media

Siaran Pers