JAKARTA, 30 Januari 2019- Sehubungan dengan Lelang Penyediaan Kapasitas Satelit Telekomunikasi telah selesai dilaksanakan dan telah ditetapkan 5 (lima) pemenang lelang pada tanggal 16 Januari 2019. Direktur Utama BAKTI Kominfo menyampaikan laporan pelaksanaan kegiatan Penyediaan Kapasitas Satelit Telekomunikasi yang nantinya akan dimanfaatkan untuk mendukung program Layanan Akses Internet (BAKTI Aksi) dan layanan backhaul BTS (BAKTI Sinyal). Selain itu Menteri Komunikasi dan Informatika turut hadir dan memberikan sambutan terhadap pelaksanaan program penyediaan kapasitas satelit telekomunikasi ini.
Pemerataan ekonomi dalam hal ini khususnya pemerataan infrastruktur dan layanan telekomunikasi ke seluruh wilayah Indonesia merupakan sebuah tantangan yang kita hadapi saat ini. Terdapat lebih kurang 149.400 lokasi yang membutuhkan layanan internet dengan kapasitas cepat guna mendukung kebutuhan dalam dunia Pendidikan, kesehatan, pemerintahan daerah, pertahanan dan keamanan, serta kesehatan.
Semenjak tahun 2016 sampai dengan saat ini, BAKTI Kominfo telah melaksanakan program-program yang bersifat Bottom-Up ataupun Top-Down guna memberikan layanan telekomunikasi di daerah 3T (terdepan, tertinggal, dan terluar). Sebagian besar dari layanan Akses Intenet ataupun layanan backhaul BTS sampai dengan saat ini masih menggunakan sambungan jaringan satelit, hal ini dikarenakan masih banyak daerah yang tidak terjangkau oleh jaringan dengan teknologi terrestrial. Dengan penyediaan kapasitas satelit ini, menjadi sebuah tantangan bagi BAKTI dalam memberikan layanan telekomunikasi yang lebih masif untuk mewujudkan konektivitas nasional. Palapa Ring merupakan langkah awal yang diambil oleh BAKTI Kominfo dalam mewujudkan konektivitas nasional. Dengan adanya Palapa Ring, seluruh Kab/Kota di Indonesia terkoneksi dengan jaringan serat optik, namun untuk daerah tingkatan yang lebih kecil seperti kecamatan, kelurahan , sampai dengan tingkat desa belum sepenuhnya terlayani dengan program ini. Sehubungan dengan hal itu, sejalan dengan Nawacita ketiga yaitu“membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan”, maka BAKTI Kominfo mencanangkan untuk melaksanakan penyediaan kapasitas satelit telekomunikasi. Secara Paralel BAKTI Kominfo bekerjasama dengan mitra penyedia VSAT untuk mendistribusikan kapasitas tersebut untuk bagian ground segmentnya. Dengan skema ini, diharapkan BAKTI mendapatkan efisiensi biaya sehingga dapat memberikan layanan telekomunikasi yang lebih masif.
Penyediaan Kapasitas Satelit Telekomunikasi merupakan upaya BAKTI Kominfo untuk menyediakan kapasitas satelit lebih awal sambil menunggu konstruksi Proyek KPBU Satelit Multifungsi Pemerintah. Program penyediaan kapasitas satelit ini akan melaksanakan penyewaan kapasitas satelit dengan memperhatikan Service Level Agreement (SLA) yang disepakati. Dengan karakteristik daerah 3T (terdepan, tertinggal, dan terluar) yang dimiliki, yaitu minimnya akses transportasi dan sumber daya listrik, BAKTI Kominfo memiliki keyakinan yang tinggi bahwa dengan penyediaan kapasitas satelit telekomunikasi, Indonesia dapat merdeka sinyal dengan cepat.
Satelit yang digunakan adalah satelit dengan teknologi High Throughput Satellite (HTS) yang bekerjasama dengan mitra penyedia kapasitas satelit. Adapun mitra yang terlibat dalam program ini adalah PT Aplikanusa Lintasarta, PT Indo Pratama Teleglobal, Konsorsium Iforte HTS, PT Pasifik Satelit Nusantara, dan PT Telekomunikasi Indonesia. Selanjutnya total yang kapasitas satelit yang dikerjasamakan BAKTI Kominfo dengan 5 (lima) mitra tersebut adalah sebesar 21 Gbps.