Pernahkan Anda mendengar mengenai laptop dengan standar militer atau military grade? Tentu saja, ketika pertama mendengar frasa ini, pikiran Anda akan langsung terbayang seperangkat laptop yang memiliki ketangguhan fisik dan daya tahan yang sangat hebat. Citra ini terbentuk karena kata military yang memang sangat erat dengan citra-citra tersebut.
Meski demikian, terkadang ada juga yang mengasosiasikan laptop dengan standar militer hanya dengan kekuatan dan ketangguhan fisiknya saja tanpa disertai dengan performa yang hebat. Apakah anggapan ini benar? Anda akan mengetahuinya setelah selesai membaca artikel ini hingga bagian akhir.
Untuk membahas lebih dalam mengenai laptop berstandar militer, pertama Anda perlu paham apa yang dimaksud dengan military grade pada industri laptop. Yang dimaksud adalah laptop yang mampu berfungsi optimal pada kondisi ekstrim dan penggunaan berat serta dapat memberikan performa yang stabil pada setiap kondisi yang diujikan pada perangkat laptop tersebut.
Setidaknya, untuk mendapatkan standar militer terdapat beberapa hal yang harus dilakukan pada laptop tersebut. Secara singkat adalah uji ketahanan, keamanan, performa, kegunaan, modifikasi dan nilai keseluruhan. Ketika setiap elemen pengujian dipenuhi, maka laptop bisa mendapatkan sertifikat atau pengakuan military grade. Berikut penjelasan uji coba yang harus dijalani.
Untuk mendapatkan pengakuan military grade, maka laptop harus menjalani serangkaian uji ketahanan yang diberikan. Awalnya ujian ini diberikan dan ditetapkan standarnya oleh Department of Defense milik Amerika Serikat. Secara singkat, yang haru diuji pertama kali adalah ketahanan pada goncangan dan jatuh. Serangkaian uji coba dilakukan, seperti misalnya dijatuhkan beberapa kali, pada setiap sisi, setiap sudut dan setiap tepi. Untuk melewati tes ini, laptop harus dapat tetap berfungsi dengan baik setelah pengujian.
Berturut-turut selanjutnya adalah getaran, kelembaban, uji pasir dan debu, uji ketahanan di air, suhu tinggi, suhu rendah, ketahanan keyboard sebagai perangkat input, dan keadaan medan elektromagnet. Sederhananya, setiap tes harus diberikan pada laptop dan setelah tes laptop harus dapat berfungsi dengan baik tanpa ada gangguan fungsional.
Karena standar yang digunakan merupakan standar militer, maka asumsinya laptop akan memiliki resiko keamanan yang tinggi terkait data yang dimiliki. Untuk ini, terdapat juga rangkaian tes yang harus dilaksanakan guna memenuhi standar yang ditetapkan. Setidaknya laptop yang ingin mendapatkan sertifikasi standar keamanan militer harus memiliki sistem keamanan yang dapat mengautentifikasi password, enkripsi data dan sertifikat digital.
Selanjutnya, laptop juga harus memiliki fitur proteksi BIOS dari pencurian data, pengunci dengan kabel logam, keamanan password bertingkat, pemindai sidik jari, pemindai retina, hingga kecepatan verifikasi data. Setiap hal ini perlu dipenuhi agar mendapat verifikasi keamanan standar militer.
Sisi ini yang terkadang sedikit dikesampingkan ketika kesan militer telah tersemat. Padahal untuk memenuhi standar militer atau military grade, laptop harus juga memenuhi standar performa yang ditetapkan. Tujuannya adalah agar laptop dapat benar-benar berfungsi optimal pada segala kondisi dan melakukan kegiatan komputasi dengan cepat.
Setidaknya ada empat hal yang harus dipenuhi. Pertama adalah dual processor, dari syarat pertama saja sudah ditetapkan harus memiliki prosesor ganda agar dapat meningkatkan efisiensi kegiatan komputasi. Kemudian selanjutnya adalah akses pada beberapa jaringan seluler sekaligus demi menjamin keterhubungan dengan pusat informasi. Selanjutnya adalah kapasitas memori yang besar, dan mudah ditingkatkan. Serta yang terakhir terkait dengan daya tahan baterai yang digunakan.
Tidak hanya stabil, namun harus tetap dapat digunakan. Prinsip ini yang tetap dipegang dalam rangka pemberian sertifikat military grade pada laptop. Setidaknya untuk memenuhi syarat militer laptop harus memiliki screen display yang dapat dilihat dari berbagai sudut serta jelas tanpa ada gangguan. Kemudian fitur touch screen yang bisa difungsikan walaupun menggunakan sarung tangan. Selanjutnya adalah terkait perangkat audio yang terintegrasi dan mudah terhubung dengan beragam perangkat audio tambahan.
Karena digunakan untuk berbagai keperluan, laptop harus dapat diatur konfigurasinya guna memenuhi kebutuhan tersebut. Misalnya penggunaan untuk kegiatan militer di darat tentu berbeda dengan di laut. Sehingga laptop harus dapat dimanipulasi sedemikian rupa demi menjaga fungsi optimalnya.
Nilai
Terkait dengan nilai, jelas yang harus dipegang secara erat adalah nilai fungsi, harga, kehandalan, daya tahan dan kegunaan. Ketika setiap nilai ini terpenuhi maka laptop dapat dikatakan berstandar militer.
Demikian tadi standar yang diberikan untuk mendapat sertifikasi military grade. Meski demikian, laptop sekarang yang mengklaim produknya sebagai standar militer biasanya hanya diorientasikan pada daya tahannya saja. Katakanlah beberapa laptop gaming, berani memberikan embel-embel military grade karena telah melewati uji daya tahan yang ditetapkan tersebut. Ini menjadikan laptop tersebut secara fisik benar-benar memiliki daya tahan yang hebat.