PENGGUNAAN smartphone sekarang bukan hanya sebagai alat komunikasi semata, melainkan juga mendorong terbentuknya interaksi yang sama sekali
berbeda dengan interaksi tatap muka. Disini interaksi yang terbentuk kemudian dipercepat prosesnya melalui suara dan teks atau tulisan. Respon kaum remaja terhadap kecanggihan smartphone, cukup tinggi, walaupun belum tentu penggunaan smartphone tersebut dimanfaatkan seluruhnya secara optimal dalam kehidupan sehari-hari mereka.
Hal itu antara lain terwakili dari pengalaman siswa SMPN 1 Kabupaten Sorong Provinsi Papua Barat.Rupanya pembangunan perluasan jaringan internet yang dilakukan Kominfo melakui BAKTI (Badan Aksebelitas Telekomunikasi Indonesia) bersama para operator telekomunikasi di tanah air sudah dirasakan manfaatnya oleh siswa siswi SMPN di Provinsi Papua Barat yang merupakan salah satu wilayah paling ujung negara kita ini.
“Ya dengan menggunakan HP,kami berdiskusi untuk urusan pelajaran,jalan2,kegiatan2 sekolah baik ekstra kurikuler maupun pelajaran utama.Bahkan ulangan,” kata Angelika Kolin,Ketua OSIS SMPN 1 Kabupaten Sorong yang ditemui di Sekolahnya,Sabtu,(12/10).
Untuk itu dia berharap pemerintah terus berusaha meningkatkan layanan jaringan internet di mana saja ,-di seluruh Indonesia”.”Supaya koneksi internet makin cepat, dan murah,kata dia sambil tertawa. Walaupun untuk bisa berselancar dalam dunia maya tersebut,Angelika yang dalam kesempatan tersebut ditemani rekan2-nya,harus menyisihkan uang jajan untuk beli kuota minimal Rp 25.000.”Ya rata-rata 25.000.Itu diusahakan bisa digunakan selama mungkin,kata dia.Tapi bila ada tugas,kadang-kadang ,menurut Angelika ,mereka meminta uang secara khusus kepada orang tua.”Kalau banyak tugas,kita terpaksa meminta uang tambahan secara khusus,”tuturnya lagi.
Dalam kesempatan tersebut,Angelika Kolin didampingi sejumlah siswa lainnya yakni Axelrea lewerisa,Frangklyn Patty,Michella latuhihin,Rony. Martin Marpaung dan Reynhart Tombiling.Bahkan khusus Frangklyn Patty dia sudah berusaha jadi Youtubber.” Saya tahu Attar dan Youtubber lainnya, saya sih cuma coba coba saja ,”cetus Frangklyn sembari tersenyum.
Menurut Angelika , penggunaan smartphone sebagai alat komunikasi di sekolahnya makin mempererat interaksi sosial dengan rekan2nya baik di sekolah maupun diluar sekolah, termasuk misalnya mau jalan2 ke Mall.”Walaupun untuk kuota itu kita harus menyisihkan dari uang jajan kita sendiri” ucap dia.
Sekarang kata dia interaksi dengan kawan-kawan kadang bisa sampai larut malam,tergantung keadaan.Misalnya ada tugas sekolah yang harus dikumpulkan besok.
Menurut Angelika,saat ini dengan dukungan jaringan internet handphone bukan hanya digunakan untuk saling berkomunikasi tapi mencatat dan memfoto pelajaran sekolah,mencatat tugas,jadwal ulangan ,kalkulator dan lain2.Salah satu hambatannya seperti telah disampaikan di awal kadang koneksi masih lambat.
Manfaat yang paling dirasakan dari kehadiran jaringan internet yang cepat sebagaimana dituturkan oleh Angelika dan Michella adalah ulangan2 atau atau tugas melalui HP -via Whatsapp-.”Karena itu kami punya grup belajar khusus mata pelajaran bahasa Inggris”kata dia.
Selain di sekolah,menurut mereka,demi memenuhi kebutuhan jaringan internet,mereka bisa menggunakannya di sejumlah kantor atau kafe yang menyediakan fasilitas Wifi gratis.
Menurut Nanang Fatkhurahman,Humas BAKTI Kominfo,yang ikut mendampingi perjakanan jurnalistik media ke Sorong termasuk saat mendatangu SMPN 1 Kabupaten Sorong,selama ini memang Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo) terus menerus meningkatkan jaringan layanan internet di seluruh pelosok tanah air termasuk dioperasikannya Palapa Ring Timur ini.Palapa Ring Timur ini memberikan manfaat besar kepada seluruh masyarakat Indonesia khususnya di wilayah timur. Sebab akses terhadap internet akan semakin cepat dan mudah.
Dengan konektivitas yang semakin baik,akan ada banyak dampak positif yang muncul di wilayah setempat.Seperti bergairahnya perekonomian digital, tele education,pelayanan kesehatan tele -health dan lain-lain.
Sumber : https://suaramerdeka.news/kebutuhan-internet-dikalangan-siswa-melebihi-ekspetasi/