Operasional kantor : Senin - Jumat Pkl. 08.00 - 17.00 WIB, online Senin - Jumat 24 jam
Tanggal
25 05-18
28

Juli, Skema tarif Palapa Ring Barat diprediksi keluar

berita-1

JAKARTA (IndoTelko) - Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan informatika (BAKTI) memprediksi skema tarif untuk infrasturktur Palapa Ring Barat akan keluar pada Juli mendatang.

"Kami sudah bikin skema tarifnya, karena BAKTI ini Badan Layanan Umum (BLU) maka harus ada persetujuan dari Kementrian Keuangan (Kemenkeu). Prediksinya proses ini satu setengah bulan kelar," ungkap Dirut BAKTI Anang Latif dalam diskusi Indonesia LTE Community yang mengusung tema Indonesia Toward Digital Paradise, kemarin.

Diungkapkannya, BAKTI mengusulkan dua skema penerapan tarif penggunaan Palapa Ring kepada operator.

Pertama, tarif layanan bandwidth yang dikenakan untuk penyewaan jaringan. Pertimbangannya dalam menetapkan tarif ini yakni referensi harga pasar dan fakor penyesuaian operator. "Kita lihat harga acuan di pasar berapa, setelah itu diskon 50%," ulasnya.

Misalnya, hanya ada satu operator yang beroperasi maka diskon yang diterima 50% dari yang harus dibayarkan per tahunnya. Lalu jika ada dua operator yang beroperasi, maka diskonnya berkurang menjadi hanya 33%. Jika jumlah operator bertambah lagi menjadi tiga, diskon pun berkurang lagi menjadi 25%. Kemudian diskonnya menjadi 20% jika ada empat operator, lalu menjadi 17% untuk lima operator, dan 14% untuk enam operator.

"Kalau banyak peminat kan artinya itu wilayahnya nilai ekonomi tinggi," katanya.

Cara menghitung tarifnya yakni harga acuan dikalikan satu dikurangi faktor penyesuaian operator. Ada lima skenario harga acuan yang diusulkan. Pertama, mengacu pada harga satelit di Indonesia dan internasional sehingga kisaran tarifnya Rp 3,3 juta hingga Rp 26,7 juta per MBps per bulan.

Kedua, skenario tarif opportunity cost dengan kisaran harga Rp 2,1 juta-Rp 2,5 juta per mbps per bulan. Skenario serat optik domestik dengan rentang tarif antara Rp 536 ribu-Rp 2,7 juta per mbps per bulan. Skenario keempat, yakni harga acuan berdasarkan kabel serat optik di Jawa dan Sumatera, dengan kisaran tarif Rp 40 ribu-Rp 75 ribu per mbps per bulan.

Terakhir, skenario kabel serat optik internasional dengan kisaran harga Rp 229 ribu-Rp 4,9 juta per mbps per bulan.  

Sementara skema tarif kedua, yakni layanan dark fiber yang dikenakan untuk penyewaan jaringan pasif layanan Palapa Ring. Formula tarif ini menghitung dari rasio kabel dikalikan panjang kabel laut dan panjang kabel darat.

Direktur Utama Palapa Ring Barat Syarif Lumintarjo mengatakan skema tarif yang ditawarkan BAKTI itu realistis dan bisa dijalankan. "Itu masih menjaga sustainibility dari infrastruktur ini sesuai dengan umum kabel laut yang biasanya 10 sampai 15 tahun," katanya.

Syarif mengatakan Palapa Ring paket barat sudah beroperasi penuh dan jika ada operator yang ingin melakukan uji coba tak perlu menunggu skema tarif disahkan. "Untuk trial boleh saja," katanya.

Palapa Ring Barat menyediakan kecepatan jaringan sebesar 100GB per detik. Pihak operator setidaknya dapat menyerap 80% kecepatan.

Sejauh ini Telkomsel telah melakukan uji coba saat Menkominfo Rudiantara berkunjung untuk memantau uji coba Palapa Ring Barat. Anang menyebut XL, Indosat, dan Moratel telah menyatakan berminat menggunakan Palapa Ring Barat.

"Periode uji coba dimulai Juni 2018 hingga Agustus 2018. Operator berminat bisa mendaftarkan diri ke BAKTI," tukas Anang.

Sementara untuk Palapa Ring Paket Tengah dan Timur diprediksi akan selesai tahun depan. Ketiganya juga sudah siap digunakan secara komersial, juga mulai awal tahun depan. Paket Tengah dan Timur, progresnya masing-masing baru mencapai 76% serta 46%.

"Nantinya kita akan sambungkan ketiga paket ini dan bisa menjadi Indonesia Super Highway untuk broadband," pungkasnya.(dn)


Sumber: https://www.indotelko.com/kanal?c=id&it=skema-tarif-palapa-ring-barat 

Artikel Media

Siaran Pers