Dalam upaya mewujudkan
transformasi digital yang merata hingga ke pelosok negeri, Gubernur Sulawesi
Barat, Suhardi Duka, menyambangi Kantor BAKTI Komdigi di Jakarta, pada Kamis
(25/9). Kedatangan Suhardi didampingi oleh Kepala Bappeda, Junda Maulana; Plt
Kepala Dinas Kominfo, Ridwan Djafar; Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip
Daerah, Mustari Mula; Kepala Badan Penghubung Sulawesi Barat di Jakarta,
Gemilang Sukma; Hajrul Malik, Tim Ahli Gubernur dan disambut secara langsung oleh
Direktur Utama BAKTI Komdigi, Fadhilah Mathar beserta Plt Direktur Layanan TI
Mayarakat dan Pemerintah, Yulis Widyo Marfi’ah; Direktur Sumber Daya dan
Administrasi, Sudarmanto; Kepala Divisi Layanan TI Masyarakat, Suharyoto.
Pertemuan ini merupakan upaya strategis
Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat untuk mempercepat pembangunan infrastruktur
digital, khususnya penyediaan akses internet di wilayah yang masih mengalami
keterbatasan konektivitas. Suhardi mengungkapkan bahwa hingga September 2025,
masih terdapat 294 titik fasilitas publik di Sulawesi Barat yakni kantor desa,
sekolah, dan puskesmas yang belum terjangkau jaringan internet. “Bahkan ada
sekitar 90 titik fasilitas publik yang dalam kondisi blankspot, sehingga
kami memasang internet mandiri dengan pembiayaan dari APBD,” cerita Suhardi.
Selain fasilitas publik, tambah
Suhardi, masih terdapat 196 desa yang masih blankspot atau lemah sinyal
4G dan tersebar di enam kabupaten. Adanya blankspot berimbas pada
aktivitas petani yang tidak mengetahui harga komoditas di kota dan di desanya.
Sebagai seorang kepala daerah,
Suhardi ingin mempersempit kesenjangan digital antarwilayah di Indonesia.
“Sesuai dengan visi kami yakni “Maju dan Sejahtera, maju daerahnya dan
Sejahtera rakyatnya”. Visi tersebut diambil dari Asta Cita bapak presiden yang
kemudian di-breakdown menjadi
Panca Daya, sebagai misinya,” tutur Suhardi.
Menanggapi permasalahan
konektivitas digital di Sulawesi Barat, Fadhilah Mathar menyampaikan bahwa BAKTI
Komdigi telah membangun akses internet di 672 titik lokasi layanan publik yang
tersebar di enam kabupaten Sulawesi Barat, yakni Kabupaten Majene; Mamasa;
Mamuju; Mamuju Tengah; Pasangkayu; dan Polewali Mandar. Dari 672 titik lokasi
tersebut, 565 titik tersebar di sektor pendidikan.
“Pada tahun ini kami telah
menyusun rencana pembangunan akses internet baru di 161 titik layanan publik di
Sulawesi Barat. Pembangunan ini telah direncanakan oleh Direktorat
Infrastruktur BAKTI, dan lokasi terbanyak berada di Kabupaten Mamasa, dengan
total 54 titik. Semua ini berdasarkan permohonan yang masuk melalui aplikasi
PASTI,” ungkap Fadhilah.
Audiensi ini menjadi tonggak awal
dari kerja sama konkret antara Pemprov Sulbar dan BAKTI Komdigi dalam
mempercepat digitalisasi daerah. Diharapkan, dengan sinergi ini, masyarakat
Sulawesi Barat dapat segera menikmati akses internet yang lebih merata dan
berkualitas, sebagai bagian dari pembangunan Indonesia yang inklusif dan
berkeadilan digital.***