Data yang beredar di internet dan Anda simpan di komputer tentu memiliki nilai dan arti tersendiri. Tidak jarang, data tersebut juga memiliki sifat rahasia sehingga tidak untuk diketahui orang banyak. Kerahasiaan ini yang mendasari satu metode pengamanan yang disebut dengan enkripsi data. Cara kerja enkripsi data sendiri pada dasarnya sederhana, namun secara praktis harus benar-benar didalami dan dipelajari dengan tekun supaya bisa memaksimalkan apa yang ingin dicapai.
Enkripsi data dapat dipahami sebagai sebuah metode pengubahan bentuk wujud data menjadi satu format yang sulit dipahami dan memerlukan kode atau cara khusus untuk membacanya. Data yang sudah dienkripsi kemudian akan meningkat keamanannya, karena kode atau metode pembacaan hanya akan diketahui oleh beberapa pihak yang terkait dan memang ditujukan untuk memanfaatkan data tersebut.
Data yang digunakan sehari-hari, misalnya saja untuk yang dikirimkan ke beberapa pihak, secara rutin dienkripsi terlebih dahulu agar kerahasiaannya terjaga. Data mentah atau belum terenkripsi disebut dengan plaintext, kemudian dikenai perlakukan agar tidak mudah dibaca oleh orang yang tidak berkepentingan.
Data yang sudah diberi perlakukan disebut dengan chipertext, dimana untuk membacanya diperlukan kode atau algoritma tersendiri yang dibuat secara khusus dan unik. Proses pemberian perlakuan ini disebut dengan dekripsi, dan sangat wajar dilakukan oleh layanan penyedia jasa telekomunikasi atau internet.
Dalam menjelaskan cara kerja enkripsi data sendiri dibagi menjadi 2 jenis, yakni Public Key dan Private Key.
Juga disebut dengan kriptografi asimetris, menggunakan dua kunci berbeda yang terkait secara matematis. Dua kunci ini adalah kunci privat yang harus dirahasiakan dan kunci publik yang dapat dibagi kebanyak orang sekaligus. Misalnya dalam mengirimkan data, si A melakukan enkripsi dengan kunci publik pada data yang dikirimkan, dan untuk membacanya si B harus menggunakan kunci privat yang diberikan si A.
Juga dikenal dengan sebutan kunci simetris, yakni penggunaan kunci yang sama untuk melakukan enkripsi dan dekripsi pada data yang diinginkan. Sebelum melakukan dekripsi, pengirim data harus terlebih dahulu membagikan kunci privatnya agar dapat didekripsi oleh penerima data. Biasanya digunakan dalam operasi resmi milik pemerintah.
Di samping cara kerja yang dibagi dalam dua jenis di atas, ada juga beberapa macam metode yang digunakan dalam melakukan enkripsi data.
Dikembangkan oleh Ronal Rivest pada tahun 1989, yang merupakan kependekan dari Massage-Digest Algorithm 2. Banyak digunakan pada komputer 8 bit yang ditetapkan dalam RFC 1319. masih digunakan hingga tahun 2004 untuk infrastruktur kunci publik.
Lanjutan dari metode pada poin pertama, dan diluncurkan pada tahun 1990. Memiliki panjang enkripsi mencapai 128 bit. Digunakan dalam menghitung NT-hash ringkasan password pada Microsoft Windows NT, XP dan juga seri Vista.
Diluncurkan oleh orang yang sama, Ronald RIvest pada tahun 1994. Alasan pembaruan adalah metode sebelumnya, yakni MD4 dirasa tidak lagi aman untuk digunakan. Digunakan secara luas dengan hash value 128 bit.
Adalah rangkaian cryptographic hash yang dirancang oleh NSA (National Security Agency) dan diterbitkan oleh NIST. Merupakan kependekan dari Secure Hash Algorithm. Tersedia dalam beberapa jenis, antara lain SHA-0, SHA-1 dan SHA-2.
Merupakan satu jenis stream chiper, yakni dapat memproses unit atau masukan data pada satu saat. Penerapan metode ini memungkinkan enkripsi dan dekripsi dapat dilakukan pada berbagai ukuran hash. Algoritma yang digunakan berdasarkan permutasi acak.
Merupakan sistem untuk mewakili data mentah byte sebagai karakter ASCII. Tersedia dalam 6 bit encoding 8 bit ASCII karakter. Format yang dicetak menggunakan karakter, memungkinkan binari data yang akan dikirim dalam bentuk email dan akan disimpan dalam database.
Demikian tadi 6 jenis metode enkripsi yang dikenal dan digunakan. Masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangannya, tinggal disesuaikan saja mana yang tepat dengan kebutuhan Anda dalam melakukan enkripsi data.
Keamanan data mungkin bukan hal yang terlalu penting. Namun jika data tersebut bersifat sangat rahasia dan menyangkut kepentingan orang banyak, maka tentu saja data tersebut harus dilindungi dengan teknologi yang ada. Terlebih kini dengan majunya teknologi, banyak pihak yang tidak bertanggung jawab ingin memanfaatkan data untuk kepentingan pribadi tanpa mempedulikan kerugian yang ditimbulkan.
Mengetahui cara kerja enkripsi data secara sederhana perlu agar Anda memiliki pengetahuan terkait hal ini. Meski kini mungkin belum berguna secara penuh, suatu hari ketika Anda berurusan dengan data yang sensitif tentu hal ini kan menjadi penting. Terus ikuti perkembangan informasi dengan berbagai kanal yang ada dalam jangkauan Anda, agar terhindar dari keterlambatan update perkembangan terbaru.