JAKARTA, 23 Agustus 2019, Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) mendukung penuh upaya pemerintah melakukan siaran digital bagi masyarakat di perbatasan yang akan diresmikan Presiden Joko Widodo pada 31 Agustus di Nunukan, Kalimantan Utara.
Direktur Utama Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Anang Latif mengatakan siaran digital bagi masyarakat di perbatasan sejalan dengan upaya yang tengah dilakukan BAKTI mewujudkan pemerataan sinyal telekomunikasi di seluruh Indonesia hingga ke pelosok kian digencarkan yang ditargetkan terwujud pada 2020.
“Sebagai bagian dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), BAKTI yang ditugaskan membangun prasarana telekomunikasi di area terdepan, terluar dan tertinggal (3T) maka siaran digital merupakan hal yang kami dukung penuh,” tutur dalam diskusi bersama media, Kamis (22/38).
Dalam diskusi tersebut turut hadir Direktur Penyiaran Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo), Geryantika Kurnia dan Ketua Komisi Penyiaran Indonesia Pusat (KPI Pusat), Agung Suprio. Ketiga memberikan informasi mendalam tentang rencana peluncuran siaran digital bagi masyarakat di perbatasan.
“Kita pilih Nunukan karena di situ ada penyiarannya, ada telekomunikasinya, ada internetnya. Kalau kita tidak hadir di sana mereka biasanya akan menonton TV negara tetangga. Kalau dibiarkan ada ketertinggalan informasi. Jangan meninggalkan saudara-saudara kita yang ada di perbatasan,” tegas Anang Latif.
Hal ini dilakukan, lanjutnya, demi mewujudkan target Nawacita pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla untuk membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Direktur Penyiaran Kemenkominfo, Geryantika Kurnia menuturkan Nunukan di Kalimantan Utara dipilih Kemkominfo sebagai program pertama Digitalisasi Perbatasan karena di Nunukan belum memiliki fasilitas 4G seperti halnya di wilayah Pulau Jawa.
Dia memuji upaya BAKTI dalam membangun sarana dan prasana telekomunikasi di perbatasan sehingga mampu mencapai layanan fasilitas 3G. Sehingga selain kegiatan di Nunukan, Presiden akan hadir ke daerah Krayan yang berjarak sekitar 45 menit dari Nunukan menggunakan helikopter.
“Nanti di Nunukan, kami akan mencoba menggunakan fasilitas komunikasi yang telah dibangun BAKTI dengan susah payah dengan melakukan telekonferensi antara Nunukan ke Agats, Papua,” tutur Geryantika Kurnia.
Untuk mensukseskan Siaran Digital di perbatasan, Geryantika menuturkan saat ini di Nunukan telah tersedia fasilitas milik LPP TVRI yang berada di 17. Selain mencoba siaran digital di perbatasan Kalimantan, pemerintah akan mencoba melakukan siaran digital di Batam yang berbatasan dengan Singapura dan Malaysia.
Dalam catatan Geryantika bulan lalu Malaysia sudah bermigrasi dari siaran analog ke siaran digital sementara Indonesia meski telah siap belum melakukan migrasi. Padahal kesiapan sarana dan prasarana siaran digital yang secara ekonomis telah siap seharusnya digunakan bersiaran oleh televisi swasta Indonesia.
“Secara hitung-hitungan, biaya sewa Mux milik TVRI jauh lebih ekonomis dibandingkan jika televisi swasta melakukan produksi siaran analog. Selain itu untuk memperbanyak konten berkualitas, Kemkominfo mempermudah ijin konten digital,” tuturnya.
Perihal konten berkualitas bagi publik, Ketua KPI Pusat, Agung Suprio menegaskan pihaknya mendukung penuh upaya pemerintah dalam pemerataan informasi hingga ke wilayah perbatasan sebagai upaya pertahanan nasional.
“Saya membuka catatan lama, KPI Pusat sejak pengurus sebelumnya konsisten mendukung konten lembaga siar yang ditujukan bagi wilayah perbatasan. Untuk itu kami mendorong dan mendukung diwujudkannya siaran digital bagi masyarakat di perbatasan,” tuturnya.
Tentang BAKTI Kominfo
Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan informatika (BAKTI) merupakan unit organisasi noneselon di bawah Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) yang bertanggungjawab melaksanakan pengelolaan pembiayaan Kewajiban Pelayanan Universal dan penyediaan infrastruktur dan layanan telekomunikasi dan informatika.
BAKTI merupakan ujung tombak mewujudkan Nawacita pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla untuk membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia. Seluruh program BAKTI dimaksudkan untuk menjangkau wilayah 3T (Terdepan, Terluar, Tertinggal), sebagaimana salah satu strategi Kementerian Komunikasi dan Informatika dalam mengurangi kesenjangan telekomunikasi
Untuk informasi lebih lanjut, silakan menghubungi:
BAKTI
Fadhilah Mathar
Direktur Sumber Daya dan Administrasi
Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI)
Kementerian Komunikasi dan Informatika
(021) 3193 6590
humas@baktikominfo.id
www.baktikominfo.id