Operasional kantor : Senin - Jumat Pkl. 08.00 - 17.00 WIB, online Senin - Jumat 24 jam
Tanggal
11 07-19
22

Arti, Manfaat dan Jenis Enkripsi Data

berita-1

Pada era digital seperti sekarang ini, data menjadi satu entitas penting dan bernilai tinggi. Hampir setiap transaksi bisnis dilakukan dengan menggunakan data digital agar dapat menghemat waktu dan biaya. Selain lebih efisien, transaksi menggunakan data digital juga dapat digunakan tanpa batasan waktu dan ruang. Karena nilai data semakin tinggi, keamanan data juga perlu diperhatikan. Salah satu metode mengamankan entitas tersebut adalah dengan enkripsi data.

Beberapa dari Anda tentu tak lagi asing dengan enkripsi data. Istilah ini digunakan untuk menyebutkan penyusunan kode khusus pada data yang dimiliki agar tidak dapat dibaca secara sembarangan. Data yang terenkripsi kemudian perlu perangkat tertentu untuk dapat dibaca dan digunakan. Pada praktek bisnis atau pertukaran informasi berrsifat rahasia, hal ini sangat wajar dilakukan sebagai upaya pertama memberikan proteksi pada data.

Sebenarnya untuk mengamankan data, metode yang digunakan tidak hanya enkripsi saja, namun bisa menggunakan tanda tangan digital (digital signature). Prosedur kerjanya adalah data yang akan ditransfer terlebih dahulu dibubuhkan tanda tangan digital, dan hanya akan dapat dibuka atau dibaca ketika tanda tangan digital ini dimasukkan. Konsepnya hampir sama seperti penggunaan password, namun metode ini jauh lebih modern.

Manfaat

Enkripsi data, melihat penjelasan di atas, memiliki beberapa manfaat yang bisa dirasakan oleh pihak yang bersangkutan. Yang pertama dan paling utama adalah terjaminnya kerahasiaan informasi yang digunakan. Ketika data terenkripsi, pihak yang bisa memanfaatkannya hanya yang mengetahui cara untuk menguraikan kode tersebut, tentu saja pihak yang bersangkutan. Hal ini sudah menutup satu celah untuk penyusup dalam menyalahgunakan data tersebut.

Kedua adalah menanggulangi penyadapan percakapan, baik dari telepon atau dari email. Ya, berkomunikasi di dunia digital tentu menggunakan data digital. Ketika saluran komunikasi ini tidak dilindungi, bisa saja ada pihak tidak bertanggung jawab yang menyusup dan mencurri informasi dari komunikasi yang dilakukan. Enkripsi data kemudian dapat memberikan proteksi pada saluran percakapan dan komunikasi seperti ini.

Terakhir adalah penggunaan digital cash. Tentu Anda tidak asing dengan Bitcoin atau nominal digital yang lain. Digital cash semacam ini perlu pengaturan yang sedemikian ketat agar nilainya terjaga. Algoritma yang digunakan sudah pasti memiliki tingkat keamanan yang tinggi karena jika tidak, pihak tidak bertanggung jawab bisa menyalahgunakan hal ini untuk keuntungan pribadi. Enkripsi data kemudian bersifat menambah pengamanan data yang ada, sehingga flow uang digital ini dapat tetap terkontrol dan nilainya terjaga.

Jenis Enkripsi

Untuk enkripsi data sendiri, memiliki beberapa jenis berbeda. Tentu jenis enkripsi akan terus berkembang, mengingat perkembangan teknologi juga semakin canggih. Beberapa jenis enkripsi yang awam digunakan adalah sebagai berikut.

Enkripsi Base64

Digunakan untuk mewakili data mentah byte sebagai karakter ASCII. Enkripsi ini menggunakan 6-bit encoding dengan karakter ASII tersebut. Enkripsi Base64 merupakan format yang dicetak menggunakan karakter, memungkinkan binari data yang akan dikirim dalam bentuk email dapat tersimpan di database.

Enkripsi RC4

Merupakan salah satu jenis stream chyper, yakni memproses unit data pada satu saat. Unit data ini pada umumnya adalah sebua byte. Pengkodean data dilakukan dalam ukuran panjang yang bervariasi. Dibuat oleh Ronal Rivest pada tahun 1987, enkripsi ini didasarkan pada permutasi acak.

Enkripsi SHA

SHA adalah serangkaian fungsi cryptographic hash yang dirancang oleh National Security Agency milik Amerika. Terbagi ke dalam tiga jenis, yakni SHA-0, SHA-1 dan SHA-2. SHA-2 menggunakan algoritma yang identik dengan ringkasan ukuran variabel yang terkenal sebagai SHA-224, SHA-256, SHA-384 dan SHA 512.

Enkripsi MD5

Adalah salah satu dari serangkaian algoritma masage digest yang didesain oleh Ronal Rivest pada tahun 1991. Merupakan update dari versi sebelumnya yakni MD4. dalam kriptografi, MD5 adalah fungsi hash kriptografik yang digunakan secara luas dengan hash 128-bit. Umumnya digunakan untuk menguji integritas sebuah file.

Tentu kini semakin banyak jenis enkripsi yang digunakan dalam rangka mengamankan data penting dan bernilai tinggi. Inovasi bidang enkripsi memang jarang terdengar gaungnya karena memang tidak untuk dikeetahui banyak orang secara luas. Informasi ini terbatas pada kalangan yang membutuhkannya saja, sehingga kesannya update mengenai isu enkripsi jauh dari bahasan media arus utama.

Untuk penggunaan harian, enkripsi data mungkin tidak terlalu diperlukan. Bukan karena file yang digunakan tidak penting, namun lebih kepada nilai dari file tersebut yang tidak seberapa. Berbeda dengan file pada dunia bisnis, yang bisa saja memuat informasi penting mengenai rahasia perusahaan. Informasi semacam ini tentu saja bernilai ekonomi jauh lebih tinggi.

Pada akhirnya enkripsi data diperlukan saat file yang digunakan benar-benar memiliki nilai. Biaya yang dikeluarkan tidak sedikit, dan memerlukan tenaga ahli untuk dapat melakukan enkripsi data dengan tepat guna.

Artikel Media

Siaran Pers