Pernahkan Anda mendengar istilah Accelerometer sensor? Istilah ini banyak dikenal di ranah pembahasan kamera dan fitur dari smartphone atau perangkat elektronik lain yang dapat mengenali atau mengidentifikasi gerakan. Dalam artikel ini akan di breakdown secara singkat terkait pengertian, prinsip, fungsi serta dengan kelebihan, kekurangan dan serba serbi lain dari sensor tersebut .
Accelerometer sensor adalah sensor yang digunakan untuk mengukur percepatan suatu objek. Accelerometer dapat mengukur percepatan dinamis serta percepatan status. Pengukuran dinamis sendiri dapat diartikan sebagai pengukuran percepatan pada objek bergerak. Sebaliknya, pengukuran statis adalah pengukuran pada objek statis misalnya berupa gravitasi bumi.
Prinsip kerja yang digunakan adalah prinsip percepatan, sesuai dengan namanya. Sebuah per dengan beban tertentu dilepaskan dan beban tersebut akan bergerak pada suatu percepatan dengan nilai tertentu hingga pada satu titik akan melambat dan kemudian berhenti. Jika pada proses tersebut ada objek lain yang kembali memberikan goncangan, maka beban tersebut akan bergerak kembali (baik gerakan maju atau mengayun).
Dalam penggunaannya, accelerometer akan menggunakan 3 chip sehingga dapat mengukur 3 dimensi berbeda. Chip ini dipasang secara tegak lusur antara satu dengan yang lainnya, sehingga dapat mengukur dimensi dengan baik dan akurat. Pengukuran dimensi ini disebut dengan pengukuran kapasitansi, yang dilakukan dengan mensinkronkan pengukuran yang dihasilkan setiap chip.
Setidaknya terdapat 4 fungsi utama yang biasa ada pada perangkat atau kepingan accelerometer.
Untuk jenisnya sendiri, terdapat 6 jenis berbeda accelerometer yang digunakan secara praktis.
Untuk kelebihan dari alat ini sendiri ada dua, pertama adalah harganya terjangkau dan kedua dapat memberikan pengukuran sudut tegak lurus yang akurat ketika sistem sedang berada dalam keadaan statis. Dengan nilai manfaat sebesar ini, tentu saja harga yang dipatok menjadi murah karena dapat melaksanakan banyak fungsi hanya dengan perangkat yang terbilang ringkas.
Kekurangannya adalah accelerometer tidak dapat mengikuti pergerakan yang cepat dikarenakan memiliki respon yang terbilang lambat. Accelerometer sensor yang tersedia juga memerlukan penggunaan listrik yang cukup besar sehingga cukup boros. Selain itu, perangkat ini hanya dapat membaca dalam 2 sumbu, yakni atas dan bawah karena kerjanya dipengaruhi oleh gravitasi bumi.
Melihat penjelasan singkat di atas, setidaknya dapat memberikan gambaran sederhana mengenai apa itu accelerometer dan beberapa poin penting yang terkait dengannya. Memang hal ini bisa dibilang sangat teknis, namun apa salahnya memahami hal teknis seperti ini bukan?
Mengetahui sedikit mengenai perangkat teknis seperti accelerometer sensor ini perlu agar Anda juga paham bagaimana teknis operasional perangkat yang Anda miliki dan gunakan. Dengan memahami lebih dalam mengenai perangkat yang Anda gunakan, tentu akan lebih memudahkan Anda dalam penggunaan dan bisa dengan mudah mendeteksi adanya kerusakan atau kesalahan pada fungsi yang seharusnya berjalan lancar.