Satelit diluncurkan sesuai dengan tujuan orbit masing-masing. Dengan kata lain, orbit merupakan rumah bagi satelit. Sesuai dengan letak orbitnya, satelit dibagi menjadi tiga macam yaitu satelit LEO (Low Earth Orbit), satelit MEO (Medium Earth Orbit) dan satelit GEO (Geostationary Earth Orbit). Satelit Geostationary Earth Orbit adalah satelit yang memiliki jarak paling jauh dari permukaan bumi. Kali ini artikel berikut akan membahas beberapa fakta menarik tentang satelit Geostationary tersebut. Berikut informasinya.
1. Satelit GEO Mengudara pada Jarak yang Paling Tinggi dari Permukaan Bumi
Berdasarkan jarak dari permukaan bumi, satelit LEO (Low Earth Orbit) adalah satelit yang letaknya paling dekat dengan permukaan bumi. Hal ini berbeda dengan satelit GEO (Geostationary Earth Orbit) yang merupakan satelit dengan jarak terjauh yakni hingga 36.000 km/ 23.000 mil dari permukaan bumi.
2. Memiliki Kecepatan yang Sama dengan Rotasi Bumi
Perlu Anda tahu bahwa kecepatan perputaran satelit GEO ini sangat lambat yaitu 11.000 km/jam atau 3 km/ detik. Secara tidak langsung, satelit GEO tersebut bergerak dengan kecepatan yang sama dengan kecepatan rotasi bumi. Bahkan jika dilihat dari permukaan bumi, satelit GEO ini tampak seolah-olah tidak bergerak. Satelit GEO juga konsisten selalu berada di posisi yang sama. Jadi apabila satelit berada di atas Korea Selatan maka seterusnya akan berada disitu. Selain itu stasiun pengendali satelit tidak harus melakukan tracking antena secara terus menerus karena memiliki periode yang sama dengan rotasi bumi.
3. Memiliki Latency yang Besar dan Coverage yang Luas
Berbeda dengan dua satelit yang ada di orbit dibawahnya yaitu LEO dan MEO, satelit GEO memiliki latency yang cukup besar yaitu mencapai 250 ms. Jangkauan area satelit GEO in pun terbilang sangat luas karena mampu menggapai seluruh bumi. Oleh karena itu, satelit yang melintas pada orbit GEO tersebut terbilang cukup sedikit.
4. Menelan Biaya yang Cukup Fantastis
Pembuatan dan peluncuran dari satelit yang menempati orbit GEO jelas membutuhkan biaya yang sangat besar. Hal ini karena faktor jarak yang jauh. Disamping itu untuk sampai pada orbit GEO membutuhkan bahan bakar yang banyak dengan biaya yang tidak sedikit. Antena penerima yang berada di stasiun bumi pun juga harus berdiameter besar guna menangkap sinyal dan frekuensi yang dipancarkan satelit GEO di ketinggian 36.000 km lebih di atas sana.
5. Banyak Digunakan Sebagai Satelit Telekomunikasi
Satelit Geostationary Earth Orbit mampu menjangkau wilayah yang sangat luas bahkan seluruh bumi. Oleh sebab itu sangat mendukung untuk dipakai perusahaan-perusahaan telekomunikasi agar dapat menjangkau seluruh kawasan di dunia. Bahkan Indonesia sendiri juga banyak meluncurkan beberapa satelit komunikasi dengan bantuan dari negara luar. Satelit telekomunikasi dari Indonesia yang mengudara di orbit GEO diantaranya adalah Satelit Palapa, Satelit Telkom, Garuda, IndoStar dan PSN.
Itu tadi 5 fakta dari satelit Geostationary Earth Orbit (GEO) yang patut disimak. Satelit yang menduduki posisi paling jauh dari permukaan bumi ini bergerak sama persis dengan rotasi bumi. Tak disangka pula satelit Indonesia pun sudah berhasil mengudara di orbit GEO tersebut berkat bantuan dari negara lain. Semoga kedepan Indonesia mampu menciptakan satelit-satelit lainnya yang semakin mengharumkan nama bangsa.